• November 24, 2024
Berbagi perjalanan mengurangi penggunaan angkutan massal sebesar 8,9% di AS – studi

Berbagi perjalanan mengurangi penggunaan angkutan massal sebesar 8,9% di AS – studi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Studi MIT menunjukkan perusahaan jaringan transportasi meningkatkan intensitas kemacetan hampir 1% dan durasi kemacetan sebesar 4,5%

Ridesharing, dalam sejarahnya yang relatif singkat, telah dibangun sebagai alternatif perjalanan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan naik taksi atau memiliki mobil.

Namun studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Future Urban Mobility Interdisciplinary Research Group di Singapore-MIT Alliance for Research and Technology, dan Tongji University di Tiongkok menemukan bahwa hal tersebut mungkin tidak sepenuhnya benar.

Penelitian tersebut diberi judul “Dampak perusahaan jaringan transportasi terhadap mobilitas perkotaan,” baru-baru ini diterbitkan di jurnal Kelestarian Alam.

Di AS, mereka menemukan bahwa masuknya layanan ridesharing oleh perusahaan jaringan transportasi (TNCs) ke pasar mengurangi jumlah penumpang angkutan massal sebesar 8,9%, dan kepemilikan kendaraan pribadi hanya sebesar 1%.

Layanan ini juga meningkatkan intensitas kemacetan jalan sebesar hampir 1% dan meningkatkan durasi kemacetan sebesar 4,5%, dengan menyebutkan mil atau mil perjalanan tanpa penumpang sebagai kemungkinan penyebab dampak tambahan layanan TNC terhadap kemacetan. Studi memperkirakan sekitar 40,8% mil TNC merupakan mil jalan buntu di AS.

Studi ini juga menemukan bahwa kemudahan para komuter dalam mengakses layanan ride-sharing telah membuat mereka enggan untuk sekadar berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum, yang merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa layanan ride-sharing, menurut penelitian, mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan, bertentangan dengan anggapan umum.

Studi ini memperhitungkan Uber dan Lyft, dua TNC terbesar di AS.

“Kami masih dalam tahap awal TNC dan kemungkinan besar kami akan melihat banyak perubahan dalam cara bisnis ride-sharing ini beroperasi,” kata Hui Kong, rekan postdoctoral di MIT Urban Mobility Lab, dan penulis buku ini. kertas.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa TNC telah memperburuk tantangan transportasi perkotaan dan kemacetan jalan di Amerika Serikat dari waktu ke waktu, terutama melalui peningkatan durasi dan sedikit peningkatan intensitas. Dengan informasi ini, kebijakan dapat diterapkan yang dapat menghasilkan perubahan positif.”

Namun, penulis tidak sepenuhnya mengabaikan potensi TNC dan mengatakan bahwa potensi manfaatnya memang sangat besar, namun menerjemahkan janji ini ke dalam bantuan nyata terhadap lingkungan dan kemacetan juga bisa menjadi sangat rumit. – Rappler.com

Keluaran Hongkong