• November 24, 2024
Cebu menerapkan tindakan tegas di penjara provinsi

Cebu menerapkan tindakan tegas di penjara provinsi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Gubernur Cebu Gwendolyn Garcia mengatakan tes usap kini dilakukan di Pusat Penahanan dan Rehabilitasi Provinsi Cebu. Masih belum ada kasus positif COVID-19 di lapas provinsi.

MANILA, Filipina – Gubernur Provinsi Cebu Gwendolyn Garcia mengumumkan bahwa tindakan tegas kini sedang diterapkan di Pusat Penahanan dan Rehabilitasi Provinsi Cebu (CPDRC) menyusul laporan bahwa penyakit virus corona telah menginfeksi tahanan di fasilitas penjara lainnya.

Pada Sabtu, 25 April, Garcia mengatakan tes usap kini dilakukan di CPDRC, rumah para narapidana penari terkenal. Masih belum ada kasus positif COVID-19 di lapas provinsi.

Penghapusan tersebut terjadi setelah adanya kabar bahwa lebih dari 209 kasus COVID-19 tercatat di Penjara Kota Cebu.

“Sejauh ini di CPDRC atau Penjara Provinsi Cebu yang berseberangan dengan tempat BBRC berada, alhamdulillah tidak ada kasus positif seperti itu. Namun kami menerapkan tindakan yang sangat, sangat ketat,” kata Garcia.

Untuk menghindari kemungkinan masuknya virus ke dalam fasilitas tersebut, penjaga yang tinggal di barangay (desa) di Kota Cebu dengan kasus COVID-19 telah diminta untuk tidak melapor untuk bekerja sementara waktu.

Personil keamanan lainnya diberikan fasilitas akomodasi di CPDRC.

Sebelum tindakan tersebut, Garcia mengatakan CPDRC telah memberlakukan moratorium penerimaan tahanan.

Ketika Garcia mulai menjabat setelah pemilu sela bulan Mei, penjara tersebut memiliki sekitar 2.525 narapidana, lebih dari seribu narapidana dibandingkan kapasitas fasilitas yang berjumlah 1.600 orang.

“Kami tidak lagi menerima tahanan baru. Kami praktis mengunci CPDRC,” katanya.

Kunjungan anggota keluarga juga untuk sementara dibatalkan karena virus tersebut. (BACA: Dimana kasus virus corona di Visayas?)

Gubernur menambahkan bahwa “disinfeksi yang ketat” dan “pemantauan yang cermat terhadap narapidana” juga dilakukan untuk memastikan penjara tetap bebas dari virus corona.

Pada hari Minggu, 26 April, Departemen Kesehatan (DOH) mengatakan ada 7.579 kasus virus corona di negara itu dan jumlah kematian mencapai 500 orang. Pasien yang sembuh dari COVID-19 pun bertambah menjadi 862 orang. Rappler.com

Keluaran Sidney