COA meminta Distrik Air San Fernando untuk menghukum Primewater
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Komisi Audit menemukan bahwa Primewater membelanjakan 28,9% lebih sedikit dibandingkan biaya modal yang harus diinvestasikan dalam proyek tersebut pada tahun 2022.
PAMPANGA, Filipina – Komisi Audit (COA) mendesak San Fernando Water District (SFWD) di Pampanga untuk memberikan sanksi kepada Primewater karena tidak memenuhi komitmennya selama lima tahun pertama.
Penanaman modal sebesar P743,8 juta telah mengikat SFWD yang dapat mengakibatkan penghentian perjanjian usaha patungan (JVA).
“Ketidakpatuhan Primewater terhadap investasi modal atau persyaratan kontribusi tidak hanya dapat merugikan distrik, namun juga dapat dianggap sebagai pelanggaran kontrak, yang dapat menjadi alasan serius untuk penghentian JVA,” kata COA.
Pada tanggal 16 Desember 2016, SFWD menjalin kemitraan dengan Primewater untuk pembiayaan, pengembangan, rehabilitasi, perluasan, peningkatan, pengoperasian dan pemeliharaan pasokan air.
COA menekankan bahwa kontribusi utama Primewater adalah memenuhi komponen keuangan dan teknis sesuai dengan JVA dan menambahkan bahwa lembaga pemerintah mendapatkan kesepakatan yang singkat karena mitranya belum sepenuhnya memenuhi kewajibannya.
Berdasarkan laporan audit COA tahun 2022 yang dirilis pada 2 Maret, realisasi penanaman modal pada tahun kelima hanya sebesar P347,5 juta atau 46,72% dari target.
COA mengatakan analisis belanja modal tahun kalender 2022, menggunakan perkiraan biaya kinerja, mengungkapkan bahwa kinerja dan pengeluaran Primewater secara signifikan lebih rendah sebesar P34,124,200 atau 28.9%.
COA juga mengingatkan SFWD bahwa mereka harus mengenakan jaminan kinerja sebesar 12% sebagai denda kepada Primewater karena ketidakpatuhannya terhadap kewajibannya untuk menyiapkan sistem manajemen pemisahan, yang seharusnya beroperasi pada November 2022.
Hukumannya sesuai dengan JVA berdasarkan Bagian 4.7.3 dalam waktu 60 hari sejak pemberitahuan tertulis kepada Primewater tentang kegagalannya.
“Berdasarkan jadwal pelaksanaan SMP (Program Pengelolaan Lumpur Tinja), seharusnya fasilitas pengolahan lumpur tinja sudah selesai pada November 2022. Namun hingga saat audit, pembangunan fasilitas pengolahan lumpur tinja baru mencapai 56,2%,” kata tim audit.
Manajer umum SFWD dan dewan direksinya setuju untuk membatalkan jaminan kinerja Primewater atau menuntut penalti atas proyek, komitmen, dan kewajiban layanan yang tidak dilaksanakan.
Primewater dimiliki oleh mantan senator Manny Villar. Saat ini beroperasi di dua kota lain dan empat kotamadya di Pampanga, yaitu Angeles City, Mabalacat City, Floridablanca, Guagua, Lubao dan Porac. – Joann Manabat/Rappler.com