Denmark menuduh Tiongkok, Rusia dan Iran melakukan ancaman spionase
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Badan Keamanan dan Intelijen Denmark mengatakan ada banyak contoh upaya spionase terhadap Denmark, yang peran aktifnya secara global menjadikannya target yang menarik.
COPANHAGEN, Denmark – Denmark pada Kamis (13 Januari) memperingatkan akan meningkatnya ancaman spionase dari Rusia, Tiongkok, Iran, dan negara-negara lain, termasuk di kawasan Arktik di mana negara-negara besar sedang berebut sumber daya dan jalur laut.
Badan Keamanan dan Intelijen Denmark mengatakan ada banyak contoh upaya spionase terhadap Denmark, yang peran aktif globalnya menjadikannya target yang menarik.
“Ancaman aktivitas intelijen asing terhadap Denmark, Greenland, dan Kepulauan Faroe telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir,” kata Anders Henriksen, kepala kontra intelijen di Badan Keamanan dan Intelijen Denmark, dalam sebuah laporan.
Greenland dan Kepulauan Faroe merupakan wilayah kedaulatan di bawah Kerajaan Denmark dan juga anggota forum Dewan Arktik. Kopenhagen menangani sebagian besar urusan luar negeri dan keamanan mereka.
Laporan tersebut mengutip insiden tahun 2019 di mana surat palsu yang mengaku berasal dari menteri luar negeri Greenland kepada seorang senator AS yang mengatakan referendum kemerdekaan akan segera terjadi.
“Kemungkinan besar surat itu dibuat dan dibagikan di Internet oleh agen-agen pengaruh Rusia, yang ingin menciptakan kebingungan dan kemungkinan konflik antara Denmark, AS, dan Greenland,” katanya.
Kedutaan Besar Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar. Moskow mencemooh tuduhan mata-mata baru-baru ini dari Barat.
Arktik mempunyai kepentingan geopolitik yang semakin meningkat, dengan Rusia, Tiongkok, dan Amerika Serikat bersaing untuk mendapatkan akses terhadap sumber daya alam, jalur laut, penelitian, dan wilayah strategis militer.
Laporan Denmark juga mengatakan bahwa badan intelijen asing – termasuk dari Tiongkok, Rusia dan Iran – berusaha menghubungi mahasiswa, peneliti, dan perusahaan untuk mengumpulkan informasi tentang teknologi dan penelitian Denmark.
Reuters menemukan pada bulan November bahwa seorang profesor Tiongkok di Universitas Kopenhagen telah melakukan penelitian genetika dengan militer Tiongkok tanpa mengungkapkan hubungannya.
“Partisipasi aktif Denmark di panggung internasional, meningkatnya globalisasi dan daya saing internasional, keterbukaan masyarakat secara umum, digitalisasi dan pengetahuan teknologi tingkat tinggi merupakan faktor-faktor yang menjadikan Denmark sebagai target yang menarik bagi kegiatan intelijen asing,” tulis laporan itu. .
Juga belum ada tanggapan segera dari kedutaan besar Tiongkok atau Iran. – Rappler.com