• September 20, 2024
Dugaan bom bunuh diri di gereja Indonesia melukai 14 orang

Dugaan bom bunuh diri di gereja Indonesia melukai 14 orang

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(PEMBARUAN ke-3) Dua tersangka pelaku bom diyakini menjadi satu-satunya korban jiwa. Polisi juga mengatakan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

Dua tersangka pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah gereja Katolik di kota Makassar, Indonesia pada hari Minggu, 28 Maret, melukai 14 orang pada hari pertama Pekan Suci Paskah, kata para pejabat.

Jemaah sedang menyelesaikan misa mereka di dalam gereja di pulau Sulawesi ketika para penyerang meledakkan setidaknya satu perangkat di luar, kata polisi. Hanya dua tersangka yang menjadi korban jiwa.

“Saya mengutuk keras aksi teroris ini dan saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan pelaku dan membongkar jaringan sampai ke akar-akarnya,” kata Presiden Joko Widodo dalam siaran online usai penyerangan.

Pihak berwenang sedang menyelidiki dari jaringan radikal mana pelaku pengeboman berasal dan apakah serangan itu terkait dengan penangkapan tersangka militan baru-baru ini, kata juru bicara kepolisian nasional Argo Yuwono.

Pada bulan Januari, unit kontra-terorisme menggerebek tempat persembunyian militan di Makassar dan membunuh dua pria yang dicurigai oleh polisi terlibat dalam pemboman kembar di sebuah gereja Filipina pada tahun 2019 yang menewaskan lebih dari 20 orang.

Jokowi, sapaan akrabnya, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengatakan semua orang bisa beribadah “tanpa rasa takut”.

Pastor Wilhemus Tulak, seorang pendeta di gereja tersebut, mengatakan kepada media Indonesia bahwa seorang tersangka pelaku bom mencoba memasuki halaman gereja dengan sepeda motor, namun dihentikan oleh petugas keamanan.

Rekaman dari kamera keamanan menunjukkan ledakan yang menghempaskan api, asap dan puing-puing ke tengah jalan.

Ansyaad Mbai, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, mengatakan para pelaku kemungkinan besar merupakan bagian dari kelompok yang sama yang bertanggung jawab atas pemboman di Jolo, Filipina, pada tahun 2020.

“Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka masih eksis dan menggunakannya untuk menyebarkan kelompoknya dan merekrut anggota baru,” ujarnya.

Polisi menyalahkan kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang terinspirasi ISIS atas serangan bunuh diri tahun 2018 terhadap gereja dan pos polisi di kota Surabaya yang menewaskan lebih dari 30 orang.

Makassar, kota terbesar di Sulawesi, mencerminkan susunan agama di Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia dengan minoritas Kristen yang cukup besar dan penganut agama lain.

“Apa pun motifnya, tindakan ini tidak dibenarkan oleh agama apa pun karena merugikan tidak hanya satu orang tetapi juga orang lain,” kata Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Indonesia, dalam sebuah pernyataan.

Gomar Gultom, ketua Dewan Gereja Indonesia, menggambarkan serangan itu sebagai “insiden brutal” ketika umat Kristiani merayakan Minggu Palma, dan mendesak masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayai pihak berwenang.

Serangan militan Islam paling mematikan di Indonesia terjadi di pulau wisata Bali pada tahun 2002, ketika pembom menewaskan 202 orang, sebagian besar adalah wisatawan asing.

Pada tahun-tahun berikutnya, pasukan keamanan di Indonesia mencapai beberapa keberhasilan besar dalam memberantas militansi, namun baru-baru ini kekerasan militan kembali muncul. – Rappler.com

Keluaran Hongkong