• November 23, 2024

Filipina akan menerima vaksin bivalen dari COVAX pada akhir Maret

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Departemen Kesehatan akan menerapkan prioritas setelah vaksin virus corona bivalen tiba di negara tersebut

MANILA, Filipina – Filipina akan menerima 1.002.000 dosis vaksin virus corona bivalen dari fasilitas global COVAX, kata Pejabat Kesehatan (DOH) Maria Rosario Vergeire pada Selasa, 28 Februari.

EUA telah merilis vaksin bivalen yang akan disumbangkan kepada kita (EUA sudah berupaya untuk menyumbangkan vaksin bivalen kepada kami), yaitu Pfizer yang berasal dari COVAX,” kata Vergeire, mengacu pada izin penggunaan darurat.

Ketika EUA ini keluar, negosiasi dilanjutkan dengan fasilitas COVAX, dan mereka berkomitmen agar vaksin kami tiba dalam tiga hingga empat minggu,” dia menambahkan.

(Ketika EUA keluar, negosiasi sedang mengalami kemajuan dengan fasilitas COVAX, dan mereka berkomitmen agar vaksin kami tiba dalam tiga hingga empat minggu.)

Vaksin COVID-19 bivalen mengandung mRNA dari strain asli SARS-CoV-2 – sama seperti vaksin awal – dan mengandung komponen mRNA dari varian BA.4 atau BA.5 Omicron. Produk ini diformulasikan untuk melawan berbagai varian COVID-19 dan melindungi dari penyakit serius.

COVAX, yang secara resmi dikenal sebagai Fasilitas Akses Global Vaksin COVID-19, adalah kolaborasi global untuk mempercepat pengembangan, produksi, dan distribusi vaksin baru yang adil.

Vergeire mengatakan penetapan prioritas akan dilaksanakan setelah vaksin bivalen tiba di negara tersebut.

“Kami sekarang memprioritaskan populasi A1 (petugas kesehatan) dan A2 (penduduk lanjut usia),” katanya.

Vergeire menambahkan, DOH telah menyusun pedoman pemberian vaksin bivalen. Departemen Kesehatan sedang menunggu tanda tangan dari komite eksekutifnya sebelum mengeluarkan pedoman tersebut melalui sebuah memorandum.

Kasus COVID-19 di Filipina berada dalam tren menurun, dengan hanya 832 infeksi yang dilaporkan pada tanggal 20 hingga 26 Februari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada bulan Januari bahwa COVID-19 masih merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, dan merupakan bentuk kewaspadaan tertinggi. Pandemi ini kemungkinan berada dalam “titik transisi” yang masih memerlukan penanganan yang hati-hati untuk “mengurangi potensi dampak negatifnya.”

– Rappler.com

judi bola terpercaya