• September 22, 2024

Indonesia memanggil utusan Inggris setelah marah atas bendera pelangi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kedutaan Besar Inggris mengibarkan bendera negaranya dan bendera pelangi LGBT di kedutaan besar Inggris di Jakarta pada 17 Mei dalam perayaan Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia

JAKARTA, Indonesia – Indonesia memanggil duta besar Inggris pada Senin, 23 Mei untuk menjelaskan pengibaran bendera lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di kedutaannya, dan mendesak misi asing untuk menghormati “sensitivitas” lokal setelah mendapat reaksi keras. di kalangan konservatif.

Kecuali di provinsi Aceh yang menerapkan hukum syariah, homoseksualitas bukanlah hal yang ilegal di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, meskipun secara umum hal tersebut dianggap tabu.

Bendera pelangi LGBT dikibarkan di samping bendera Inggris di kedutaan besar negara tersebut di Jakarta pada tanggal 17 Mei untuk memperingati Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia, menurut postingan Instagram oleh kedutaan.

Persaudaraan Alumni 212, sebuah gerakan Islam konservatif yang berpengaruh, mengatakan dalam pernyataannya bahwa bendera tersebut menajiskan “nilai-nilai suci Indonesia”.

Teuku Faizasyah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, membenarkan adanya pemanggilan Duta Besar Inggris Owen Jenkins.

Kementerian Luar Negeri mengingatkan perwakilan asing untuk menghormati kepekaan masyarakat Indonesia terhadap hal-hal yang berkaitan dengan budaya, agama, dan keyakinannya, ujarnya.

Juru bicara Kedutaan Besar Inggris tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Faizasyah mengatakan, meski kedutaan merupakan wilayah kedaulatan, namun Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik hanya menyatakan bendera negara boleh dikibarkan.

Indonesia menjadi kurang toleran terhadap komunitas LGBT karena beberapa politisi menjadi lebih vokal mengenai peran Islam yang lebih besar di negara ini, menurut para aktivis dan kelompok hak asasi manusia.

Survei Pew Research Center pada tahun 2020 juga menunjukkan bahwa 80% masyarakat Indonesia percaya bahwa homoseksualitas “tidak boleh diterima oleh masyarakat”.

Pekan lalu, Menteri Keamanan Utama Indonesia mengatakan peninjauan kembali hukum pidana sedang dibahas oleh parlemen
memuat beberapa artikel yang ditujukan untuk komunitas LGBT, sebuah langkah yang didukung oleh beberapa anggota parlemen konservatif.

Komentarnya menyusul reaksi keras atas podcast populer bulan ini yang terpaksa menghapus sebuah episode di mana pasangan gay diwawancarai.

Komentarnya menyusul reaksi keras atas podcast populer bulan ini yang terpaksa menghapus sebuah episode di mana pasangan gay diwawancarai.

– Rappler.com

demo slot pragmatic