• November 25, 2024
Indonesia memenjarakan militan dari kelompok yang dituduh melakukan bom Bali

Indonesia memenjarakan militan dari kelompok yang dituduh melakukan bom Bali

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Zulkarnaen dinyatakan bersalah karena menyembunyikan informasi dan menyembunyikan tokoh ekstremis, bukan karena terlibat dalam serangan di Bali, kata pengacaranya, Asludin Hatjani, yang menggambarkan hukuman penjara 15 tahun yang dijatuhkan kepada kliennya sebagai hukuman yang terlalu lama.

JAKARTA, Indonesia – Seorang anggota terkemuka kelompok militan Indonesia yang disalahkan atas pemboman mematikan Bali tahun 2002 dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada Rabu (19 Januari) karena menyembunyikan informasi tentang jaringan jihad dan menjadi tempat tinggal ekstremis, kata pengacaranya.

Aris Sumarsonolebih dikenal sebagai Zulkarnaen, adalah mantan komandan militer di Jemaah Islamiah (JI), sebuah jaringan jihadis Asia Tenggara yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda.

Pria berusia 58 tahun itu buron selama hampir dua dekade setelah ditetapkan sebagai tersangka serangan Bali. Hakim, yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan keamanan berdasarkan undang-undang anti-terorisme negara tersebut, mengumumkan hukuman penjara 15 tahun setelah jaksa meminta hukuman seumur hidup.

Zulkarnaen dihukum karena menyembunyikan informasi dan menyembunyikan tokoh ekstremis, bukan karena terlibat dalam serangan Bali, kata pengacaranya Asludin Hatjani, yang menggambarkan hukuman penjara kliennya terlalu lama.

Asludin mengaku akan berkonsultasi dengan Zulkarnaen apakah akan mengajukan banding.

JI disalahkan atas pemboman dua klub malam di Bali pada tahun 2002, serangan militan terburuk di Indonesia, yang menewaskan 202 orang, sebagian besar wisatawan asing, serta pemboman di ibu kota Jakarta.

Polisi dan jaksa menuduh Zulkarnaen berperan dalam pembuatan bom yang digunakan dalam serangan Bali, dan dalam pemboman hotel JW Marriott di Jakarta tahun 2003 yang menewaskan 12 orang.

Zulkarnaen mengatakan dalam persidangan bahwa ia adalah pemimpin sayap militer JI, namun membantah terlibat dalam pemboman klub malam.

Analis Stanislaus Riyanta mengingatkan Zulkarnaen tetap harus diawasi meski berada di balik jeruji besi, meski sudah divonis penjara.

“Dia bisa menyebarkan ideologi radikalnya di penjara.”

Setelah serangan di Bali dan dengan dukungan dari Australia dan Amerika Serikat, Indonesia membentuk unit elit anti-teroris yang disebut Densus 88, yang membantu melemahkan JI dan menyebabkan penangkapan ratusan tersangka militan.

Meskipun masih belum jelas seberapa kuat ancaman dari JI, kelompok lain seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terinspirasi ISIS menjadi terkenal dan disalahkan atas serangan-serangan baru di Indonesia, termasuk bom bunuh diri tahun 2018 di Surabaya yang menewaskan sekitar 100 orang. . memiliki. 30 orang. – Rappler.com

Data Sydney