Indonesia menangguhkan izin dua perusahaan obat lagi di tengah penyelidikan kematian anak
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan etilen glikol dan dietilen glikol dalam jumlah tinggi dalam produk mereka.
JAKARTA, Indonesia – Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia pada Rabu (9 November) mengatakan pihaknya telah menangguhkan izin dua perusahaan obat lokal yang memproduksi obat-obatan jenis sirup ketika pihak berwenang menyelidiki kematian hampir 200 anak akibat cedera ginjal akut.
Negara Asia Tenggara tersebut untuk sementara waktu melarang penjualan beberapa obat-obatan berbahan dasar sirup pada bulan Oktober setelah negara tersebut mengidentifikasi adanya etilen glikol dan dietilen glikol dalam beberapa produk sebagai faktor yang mungkin menyebabkan penyakit ini.
Kedua bahan ini digunakan dalam antibeku dan minyak rem serta aplikasi industri lainnya, tetapi juga sebagai alternatif yang lebih murah di beberapa produk farmasi dibandingkan gliserin, pelarut atau pengental di banyak sirup obat batuk. Bahan-bahan tersebut dapat menjadi racun dan menyebabkan cedera ginjal akut.
Penny K. Lukito, Kepala Badan Obat dan Makanan (BPOM), mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan – PT Samco Farma dan PT Ciubros Farma – menggunakan etilen glikol dan dietilen glikol dalam jumlah tinggi dalam produk mereka.
Perusahaan-perusahaan tersebut diperintahkan untuk menarik produk-produk tersebut dan memusnahkan sisa produknya, katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan tersebut juga mencabut izin produksinya untuk sementara.
Samco Farma dan Ciubros Farma tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pihak berwenang di Indonesia telah memeriksa rantai pasokan bahan mentah dan proses penyaringan untuk memahami bagaimana kelebihan bahan-bahan tersebut dapat dimasukkan ke dalam produk, kata Penny.
Jalur distribusinya panjang, mulai dari importir, beberapa distributor produk kimia, dan pedagang besar hingga bahan bakunya sampai ke industri farmasi, katanya.
Awal pekan ini, BPOM membekukan izin edar tiga perusahaan lain yang memproduksi produk yang dikatakan mengandung etilen glikol dan dietilen glikol dalam jumlah tinggi.
india menyelidiki kematian tersebut melalui konsultasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyusul insiden serupa di Gambia tahun ini, yang menyebabkan sedikitnya 70 kematian terkait dengan obat sirup yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals India. – Rappler.com