Indonesia mengadakan pembicaraan dengan industri mengenai masalah distribusi batubara, larangan ekspor
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pembeli internasional mengamati dengan cermat diskusi antara otoritas Indonesia dan industri batubara lokal
JAKARTA, Indonesia – Indonesia belum mengambil keputusan untuk mencabut larangan ekspor batu bara ketika pihak berwenang membahas cara mengatasi masalah logistik yang menghambat upaya distribusi batu bara ke pembangkit listrik dalam negeri, kata seorang eksekutif grup pertambangan pada Minggu (9 Januari).
Eksportir batu bara termal terbesar di dunia menghentikan ekspor batu bara pada tanggal 1 Januari setelah perusahaan listrik milik negara di Indonesia melaporkan tingkat stok bahan bakar yang sangat rendah, sehingga negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini berada di ambang pemadaman listrik yang meluas.
Langkah ini menyebabkan harga bahan bakar global melonjak pada minggu lalu dan para pembeli internasional mengamati dengan cermat diskusi antara pihak berwenang Indonesia dan industri batubara lokal. Seorang pejabat kementerian energi berjanji akan meninjau kembali larangan tersebut setelah Rabu 5 Januari.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kembali bertemu dengan para penambang dan industri terkait lainnya pada hari Minggu, namun belum mengambil keputusan untuk melanjutkan ekspor, kata Hendra Sinadia, direktur eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia.
“Salah satu permasalahan yang dibahas adalah terbatasnya ketersediaan kapal untuk mengangkut batu bara ke pembangkit listrik,” ujarnya.
Menteri Senior Luhut Pandjaitan mengatakan darurat pasokan batu bara di pembangkit listrik lokal telah berakhir, namun pemerintah masih perlu terus mendiskusikan kebijakan di bidang tersebut.
Pembahasan akan dilanjutkan pada Senin 10 Januari, kata juru bicara Menteri Luhut, Minggu.
Pekan lalu, Kedutaan Besar Jepang di Jakarta meminta Kementerian Energi Indonesia untuk mengecualikan batubara berkalori tinggi dari larangan ekspor karena batubara tersebut tidak digunakan oleh pembangkit listrik lokal dan meminta izin bagi lima kapal yang sudah memuat batubara untuk berangkat ke Jepang.
Menteri Perdagangan Korea Selatan Yeo Han-koo mengadakan panggilan video dengan mitranya dari Indonesia pada hari Jumat, 7 Januari, untuk “menyampaikan keprihatinan atas larangan ekspor batu bara Indonesia dan sangat meminta kerja sama pemerintah Indonesia untuk ‘ mempercepat dimulainya kembali pengiriman batu bara,” Menteri Perdagangan Korea Selatan Kantor berita Yonhap melaporkan.
Jepang dan Korea Selatan merupakan salah satu tujuan utama batubara india, dan bersama dengan Tiongkok dan India, mereka menyumbang 73% ekspor batubara Indonesia pada tahun 2021, menurut data pelacakan kapal dari Kpler. – Rappler.com