• September 24, 2024
Indonesia mengevakuasi penduduk desa saat gunung berapi meletus di pulau Jawa

Indonesia mengevakuasi penduduk desa saat gunung berapi meletus di pulau Jawa

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(UPDATE ke-2) Pihak berwenang memperingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam jarak 8 kilometer dari pusat letusan Semeru

JAKARTA, Indonesia – Sebuah gunung berapi meletus di Indonesia pada Minggu, 4 Desember, memuntahkan awan abu sejauh 15 km ke udara dan memaksa hampir 2.000 orang dievakuasi, kata pihak berwenang, meningkatkan kewaspadaan tertinggi untuk wilayah di timur pulau Jawa.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat letusan gunung berapi Semeru dan Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan tidak ada dampak terhadap perjalanan udara, namun peringatan telah dikirim ke dua bandara regional untuk kewaspadaan.

“Sebagian besar jalan ditutup sejak pagi ini dan kini hujan abu vulkanik menutupi pemandangan gunung,” kata relawan masyarakat Bayu Deny Alfianto kepada Reuters melalui telepon dari dekat gunung berapi.

Semeru, gunung tertinggi di Jawa, meletus tahun lalu, menewaskan lebih dari 50 orang dan membuat ribuan orang mengungsi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan 1.979 orang telah dipindahkan ke 11 tempat penampungan dan pihak berwenang telah membagikan masker kepada warga. Letusan dimulai pada 02:46 (1946 GMT pada hari Sabtu 3 Desember) dan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi sedang dilakukan.

Gumpalan abu gunung berapi mencapai ketinggian 50.000 kaki (15 km), kata Badan Meteorologi Jepang, yang awalnya menyadari kemungkinan gunung berapi tersebut dapat memicu tsunami. Belakangan, hal itu dikesampingkan.

Letusan tersebut terjadi sekitar 640 km (400 mil) sebelah timur ibu kota, Jakarta, menyusul serangkaian gempa bumi di Jawa Barat, termasuk gempa bumi yang terjadi pada bulan lalu yang menewaskan lebih dari 300 orang.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, PVMBG, menaikkan tingkat aktivitas gunung berapi ke level tertinggi dan memperingatkan warga untuk tidak mendekat dalam jarak 8 km (5 mil) dari pusat letusan Semeru.

Awan abu panas melayang hampir 12 mil (19 km) dari pusat letusan, katanya.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan kemungkinan terbentuknya volume magma yang lebih besar dibandingkan letusan gunung berapi sebelumnya pada tahun 2021 dan 2020, yang dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar bagi wilayah yang lebih luas.

“Awan hangat Semeru bisa menjangkau lebih jauh dan jauh di tempat yang banyak pemukiman warga,” ujarnya.

Dalam video yang dikirim ke Reuters oleh polisi di daerah tersebut, penduduk desa terlihat menjauh dari lereng gunung berapi, beberapa di antaranya membawa barang-barang yang ditumpuk di atas sepeda motor. Jembatan rusak tertutup abu vulkanik.

Dengan 142 gunung berapi, Indonesia memiliki populasi penghuni gunung berapi terbesar di dunia, dengan 8,6 juta orang dalam radius 10 km (6 mil).

Gempa maut akhir November yang melanda Jawa Barat berkekuatan 5,6 SR, namun kedalamannya dangkal. Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter melanda lebih dalam pada hari Sabtu, menyebabkan orang-orang lari dari bangunan namun tidak menyebabkan kerusakan besar atau korban jiwa. – Rappler.com

daftar sbobet