• November 22, 2024
Inggris meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok peretas yang berbasis di Rusia

Inggris meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok peretas yang berbasis di Rusia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris mengatakan Cold River menyelidiki targetnya dan menyamar sebagai orang-orang di sekitar mereka menggunakan alamat email palsu dan profil media sosial.

LONDON, Inggris – Sebuah kelompok peretas Rusia bernama Cold River berada di balik kampanye pengumpulan intelijen yang ekstensif dan berkelanjutan yang telah mencapai banyak sasaran di pemerintahan, politik, akademisi, pertahanan, jurnalisme, dan aktivisme, kata Inggris pada Kamis (26 Januari).

Dalam sebuah peringatan, Pusat Keamanan Siber Nasional (NCSC), bagian dari badan intelijen penyadap GCHQ Inggris, mengatakan Cold River meneliti targetnya dan menyamar sebagai orang-orang di sekitar mereka dengan menggunakan alamat email palsu dan profil media sosial.

“Seringkali terjadi korespondensi antara penyerang dan target, terkadang dalam jangka waktu yang lama, saat penyerang membangun hubungan baik,” kata penasihat tersebut.

Kedutaan Besar Rusia di London dan Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email atas komentar NCSC. Peringatan tersebut tidak secara langsung mengaitkan serangan digital tersebut dengan pemerintah Rusia.

Setelah hubungan dibangun dengan target, peretas Cold River mendorong target untuk mengklik tautan berbahaya yang menipu mereka untuk memasukkan kredensial login mereka di situs web yang dikendalikan oleh kelompok tersebut, kata penasihat tersebut.

Para peretas menggunakan kredensial yang dicuri itu untuk masuk ke akun email target, “dari mana mereka diketahui mengakses dan mencuri email dan lampiran dari kotak masuk korban,” tambahnya.

Reuters melaporkan bahwa Cold River, juga dikenal sebagai “Callisto” dan “Seaborgium”, menargetkan tiga laboratorium penelitian nuklir di Amerika Serikat pada musim panas lalu dan menerbitkan email pribadi dari mantan kepala intel Inggris Richard Dearlove pada bulan Mei.

Kementerian luar negeri Rusia mengkritik cerita laboratorium nuklir tersebut dan menyebutnya sebagai propaganda anti-Rusia.

Kelompok kedua yang berbasis di Iran yang dikenal sebagai Charming Kitten menggunakan teknik “spear-phishing” yang sama untuk mengumpulkan informasi, menurut NCSC. Misi Iran untuk PBB di New York mengatakan pemerintah Iran tidak mengetahui keberadaan kelompok tersebut.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Cold River telah meningkatkan kampanye peretasannya terhadap sekutu Kyiv, kata peneliti keamanan siber dan pejabat pemerintah Barat kepada Reuters.

Para pejabat Barat mengatakan pemerintah Rusia adalah pemimpin dunia dalam peretasan dan menggunakan spionase dunia maya terhadap pemerintah dan industri asing untuk mencari keunggulan kompetitif.

Namun, Moskow secara konsisten membantah melakukan operasi peretasan. – Rappler.com

game slot gacor