• September 20, 2024
Jaksa ICC mengatakan dia akan menyelidiki Venezuela

Jaksa ICC mengatakan dia akan menyelidiki Venezuela

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Baik pihak oposisi Venezuela maupun pemerintahnya telah meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki dugaan kejahatan yang dilakukan oleh lawan-lawan mereka

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan mengatakan pada Rabu 3 November bahwa ia akan membuka penyelidikan atas kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan di Venezuela, dan pemerintah negara tersebut mengatakan pihaknya menghormati keputusan tersebut tetapi tidak memberikan pendapatnya.

Khan “memutuskan bahwa dia akan terus membuka penyelidikan untuk membuktikan kebenaran” peristiwa di Venezuela, menurut salinan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Khan dan Presiden Nicolas Maduro dan dibagikan oleh pemerintah.

Pemerintah berpendapat bahwa situasi di negara tersebut tidak membenarkan peralihan dari tahap pemeriksaan pendahuluan ke tahap penyelidikan, tambah memorandum tersebut.

“Penyelidikan awal yang dibuka pada tahun 2018 tidak lebih dari tahap penyaringan saat kita memasuki tahap baru ini,” kata Khan dalam sebuah acara yang disiarkan di televisi pemerintah.

Jaksa sedang menjalani hari terakhir kunjungannya ke negara minyak Amerika Selatan tersebut.

Baik pihak oposisi Venezuela maupun pemerintahnya telah meminta ICC untuk menyelidiki dugaan kejahatan yang dilakukan oleh lawan-lawan mereka. Pemimpin oposisi Juan Guaido menyambut baik keputusan untuk membuka penyelidikan di Twitter.

ICC telah melakukan penyelidikan awal terhadap negara tersebut sejak tahun 2018 dan mengatakan mungkin ada alasan untuk percaya bahwa pejabat di pemerintahan Maduro telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Khan menekankan independensi pengadilan dan mengatakan penyelidikannya tidak boleh dipolitisasi.

“Kami menghormati keputusannya sebagai sebuah negara, meskipun kami telah menegaskan bahwa kami tidak menyetujuinya,” kata Maduro. “Kami menandatangani perjanjian yang secara efektif menjamin kerja sama, saling melengkapi secara positif, saling mendukung, dialog konstruktif untuk mencari kebenaran dan keadilan.”

Keputusan ICC dipandang oleh kelompok advokasi sebagai langkah tepat.

“Keputusan ini (…) memberi harapan akan keadilan bagi ratusan korban penindasan brutal yang dilakukan rezim Maduro,” kata Jose Miguel Vivanco, direktur divisi Amerika Human Rights Watch, dalam sebuah pesan di Twitter, dan menambahkan penyelidikan tersebut. adalah yang pertama dalam sejarah Amerika Latin.

Selama kunjungannya, Khan bertemu Maduro tiga kali, sementara anggota keluarga dari orang-orang yang ditahan atau dibunuh oleh pemerintah melakukan protes jalanan untuk menuntut pertemuan dengan jaksa.

ICC, yang mengadili kejahatan perang, hanya dapat secara resmi turun tangan jika suatu negara tidak mau atau tidak mampu mengadili kejahatan terkait di yurisdiksinya. – Rappler.com