• November 23, 2024

Jika terpilih, Leody de Guzman akan mendorong insentif untuk mendorong vaksinasi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(PEMBARUAN Pertama) Calon presiden menyarankan ‘cuti vaksin’ dan ‘cuti pemulihan’ sebagai insentif yang memungkinkan

MANILA, Filipina – Pemimpin Partai Buruh dan calon presiden Leody de Guzman mengatakan jika dia menang, dia akan memberikan insentif untuk mendorong masyarakat Filipina agar mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Menurut pengusung standar Partido Lakas ng Masa, ia akan mengeluarkan insentif seperti cuti khusus melalui perintah eksekutif.

Kalau ada yang divaksin, saya bisa telepon, saya akan keluarkan perintah eksekutif agar setiap orang yang divaksin mendapat cuti vaksin, saya bisa lakukan itu. Atau cuti pemulihan, saya bisa melakukannya untuk membujuk Anda agar menerima vaksinasi,” kata De Guzman saat diwawancarai DZRH, Rabu, 26 Januari.


(Bagi yang mau divaksin, saya bisa minta, saya keluarkan perintah eksekutif yang menyatakan bahwa setiap orang yang akan divaksin mendapat cuti vaksinasi, itu bisa saya lakukan. Atau mungkin cuti pemulihan, itu bisa saya lakukan untuk mendapatkan orang mendorong untuk divaksinasi.)

De Guzman mengatakan dia juga tidak akan mewajibkan vaksinasi COVID-19.

Tapi saya tidak akan menjadikannya wajib, saya tidak akan melakukannya. Karena saya akan menghargai pendapat orang lain. Karena orang-orang itu, itu adalah tubuh mereka (Saya tidak akan mewajibkan vaksinasi. Karena saya menghormati keyakinan orang lain, itu adalah hidup mereka),” jelas calon presiden itu.

Pada bulan Januari, De Guzman telah mendorong penguatan kampanye vaksinasi melalui insentif dan bukan sanksi. Selain cuti vaksinasi dan pemulihan, calon presiden tersebut juga mengusulkan cuti berbayar bagi para pekerja di tengah lonjakan tersebut.

Pada puncak lonjakan COVID-19 di Metro Manila awal tahun ini, kebijakan “tidak ada vaksinasi, tidak boleh berkendara” menjadi kontroversial karena menimbulkan kebingungan bagi para penumpang. Beberapa pekerja bahkan ditolak untuk ikut dalam perjalanan karena mereka belum menerima vaksinasi lengkap.

Tak lama kemudian, Departemen Transportasi dan Tenaga Kerja mengklarifikasi bahwa para pekerja dikecualikan dari kebijakan tersebut.

Saat ini, pemerintah masih menargetkan vaksinasi terhadap 90% total penduduk Filipina pada Juni 2022. Dengan hanya tersisa lima bulan sebelum batas waktu yang ditentukan, setidaknya 50% masyarakat Filipina telah menerima vaksinasi lengkap. – Rappler.com

taruhan bola online