Kota Lapu-Lapu mencatat 667 kasus DBD pada tahun 2022
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Petugas Kesehatan Kota Dr. Agnes Realiza menyebut masalah sanitasi sejak topan Odette menjadi penyebab utama peningkatan kasus demam berdarah
CEBU, Filipina – Dinas Kesehatan Kota Lapu-Lapu mencatat 667 kasus demam berdarah dan 12 kematian terkait virus yang ditularkan nyamuk tersebut sejak 1 Januari hingga Rabu, 25 Mei, Walikota Junard “Ahong” Chan mengumumkan dalam konferensi pers.
Chan mengatakan dia telah memerintahkan pejabat kesehatan untuk mengatasi masalah ini. Angka tersebut merupakan lompatan besar dari 18 kasus DBD yang tercatat sepanjang tahun 2021.
Petugas Kesehatan Kota, dr. Agnes Realiza, mengatakan kepada Rappler dalam wawancara pada Kamis, 26 Mei bahwa penyelidikan epidemiologi bersama Kantor Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Kota (CENRO) dan Unit Pengelolaan Sampah menunjukkan masalah sanitasi sebagai penyebab peningkatan kasus.
“Kami menemukan bahwa beberapa daerah yang tidak memiliki sanitasi yang baik menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” kata Realiza di Cebuano.
Beberapa barangay, ujarnya, masih berjuang dengan sisa-sisa sampah terkait topan Odette yang melanda Cebu dan sebagian besar Visayas pada Desember 2021. Daerah-daerah tersebut menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.
Pergerakan masyarakat juga menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus demam berdarah.
“Karena tidak ada listrik saat itu, dan saat itu juga sedang musim hujan, orang-orang keluar rumah saat cuaca terlalu panas,” kata Realiza.
Dr. Kepala Departemen Kesehatan Kota Cebu (CCHD) Jeffrey Ibones sependapat dengan Realiza, dengan mengatakan bahwa Odette mungkin berkontribusi terhadap peningkatan kasus.
Departemen Kesehatan di Visayas Tengah (DOH-7) melaporkan lebih dari 3.000 kasus demam berdarah antara 1 Januari dan 7 Mei.
“Kami (telah) meningkatkan upaya informasi kami,” kata Realiza dalam bahasa Cebuano dan Inggris. “Kami memberi tahu kapten barangay tentang status barangay mereka, kasusnya, dan meminta mereka untuk mengaktifkan kembali ‘ABAKADA Aksi Barangay Kontra Demam Berdarah’.”
Saat ini Kota Lapu-Lapu mempunyai 30 kasus aktif DBD. Barangay Basak memiliki jumlah kasus tertinggi yang tercatat sejak awal tahun, yakni 119 kasus.
Chan mengimbau warga untuk mengosongkan kaleng berisi air, ban, botol, talang atap, dan area lain yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah.
“Itu sebabnya demam berdarah biasanya hidup di air bersih itu (Biasanya DBD terjadi di tempat yang ada air bersihnya),” ujarnya.
Realiza juga menghimbau warga untuk menerapkan 4S Kementerian Kesehatan yang merupakan singkatan dari Search and Destroy, Secure Self-Protection, Seek Early Consultation, dan Support Spray or Irrigation untuk mencegah wabah.
Barangay dapat meminta layanan eutanasia dan kejahatan dari dinas kesehatan kota, katanya. –Rappler.com