Ledakan melukai 5 pengunjung resto-bar di Kota Cotabato
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(PEMBARUAN ke-1) Ledakan tersebut terjadi di sebuah kota yang merupakan bagian dari salah satu distrik Maguindanao, sebuah provinsi di mana pemungutan suara akan dilakukan dalam waktu kurang dari seminggu.
GENERAL SANTOS CITY, Filipina – Sebuah ledakan melukai sedikitnya lima orang di sebuah bar resto di Notre Dame Avenue di pusat kota Cotabato City pada Minggu malam, 11 September.
Wali Kota Cotabato Bruce Matabalao, yang bergegas ke lokasi kejadian, mengatakan kejadian tersebut adalah “insiden pelemparan granat”.
Penyidik TKP menemukan tuas pengaman granat fragmentasi MK2 di lokasi ledakan.
Ledakan itu terjadi di kota yang merupakan bagian dari distrik 1 Maguindanao di mana pemungutan suara dijadwalkan akan berlangsung kurang dari seminggu. Kota ini dekat dengan kota Datu Odin Sinsuat yang akan menjadi pusat kekuasaan Maguindanao del Norte jika suara “ya” menang dalam pemungutan suara.
Namun, penduduk Kota Cotabato tidak akan berpartisipasi dalam latihan politik tanggal 17 September yang akan menentukan apakah Maguindanao akan dibagi menjadi dua provinsi atau tidak.
Kota ini merupakan pusat regional Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM).
Kapten Kenneth Rosales, komandan Kantor Polisi 1 Kota Cotabato, mengatakan ledakan terjadi di sepanjang Notre Dame Avenue di Barangay Rosary Heights 2 sekitar pukul 21.00.
Polisi mengatakan warga Cotabato Parson Matingkong Guiaplos, Omar Jamalodin, Sittie Amirkan, Noranifa Uy dan Mary Joyn Antolan, yang menderita luka ringan, dibawa ke rumah sakit daerah yang dikelola pemerintah di Kota Cotabato.
Rosales mengatakan para penyelidik masih mencoba untuk mengetahui keadaan sekitar ledakan tersebut, dan apakah itu merupakan serangan yang direncanakan.
Namun polisi menyebutkan, korban adalah pelanggan yang sedang menenggak minuman memabukkan saat kejadian terjadi.
Investigasi awal polisi menunjukkan bahwa ledakan terjadi setelah dua kelompok yang bertengkar terjadi satu sama lain di dalam gedung.
“Tampaknya ini akibat pertengkaran antara dua kelompok orang yang mabuk,” kata Rosales.
Ledakan itu terjadi pada saat polisi mendirikan lebih dari 200 pos pemeriksaan dan memberlakukan larangan membawa senjata di seluruh provinsi yang diperintahkan oleh Komisi Pemilihan Umum sehubungan dengan referendum 17 September. – Rappler.coM