LTFRB meminta data perjalanan jarak pendek kepada Grab di tengah tingginya tarif
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
LTFRB mempertanyakan Grab Filipina yang membebankan P85 untuk ‘perjalanan singkat’
MANILA, Filipina – Regulator pemerintah telah memberikan waktu lima hari bagi aplikasi pemesanan kendaraan Grab untuk menyerahkan datanya mengenai berapa kali aplikasi tersebut diduga mengenakan tarif minimum P85 untuk “perjalanan jarak pendek”, sebuah tarif yang belum disetujui.
Pada Kamis, 12 Januari, Teofilo Guadiz III, Ketua Badan Pengatur dan Waralaba Transportasi Darat (LTFRB), mengatakan harus ada parameter harga yang ditetapkan. Selain itu, peningkatan tidak boleh bergantung pada satu perusahaan saja, baik pasokan maupun permintaan.
Tahun lalu, LTFRB menetapkan tarif minimum untuk layanan taksi dan sedan sebesar P45; P55 untuk kendaraan berukuran besar, dan P35 untuk kendaraan jenis hatchback.
Grab kemudian menghitung tarif akhir tergantung pada tujuan dan permintaan layanan ride-hailing di area tempat penumpang berada.
“Meskipun benar bahwa partai memiliki mekanismenya, namun pemerintahlah yang menjalankan fungsi regulasi dan menentukan kapan mereka dapat memberlakukan kenaikan. Apa yang ingin kami tentukan adalah kapan mereka dapat menerapkan kenaikan dan di wilayah mana mereka dapat melakukan peningkatan tersebut,” kata Guadiz.
LTFRB mengadakan sidang Selasa lalu, mempertanyakan Grab karena menghitung “biaya tambahan” dan perjalanan “jarak pendek”.
“Tidak akan ada sidang lebih lanjut mengenai masalah ini. Kami sudah meminta mereka untuk menyerahkan kertas posisinya dan saat itulah kami akan mengambil keputusan,” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan, Grab Filipina mengatakan mereka menghormati pandangan LTFRB mengenai mekanisme lonjakan harga.
“Kami percaya bahwa peraturan lebih lanjut mengenai lonjakan harga yang melampaui batas/peraturan yang ada harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk melindungi dan mendukung semua pemangku kepentingan transportasi, termasuk masyarakat pengendara. Kami bersatu dengan LTFRB untuk menyediakan sarana transportasi yang aman, andal, dan hemat biaya bagi para komuter kami, dan kami akan meninjau masalah ini secara langsung dengan regulator kami,” kata Grab.
Ini bukan pertama kalinya pemerintah Filipina menekan layanan pemesanan mobil mengenai cara menghitung tarifnya.
Di negara lain, layanan ride-hailing diposisikan untuk melayani pasar berpendapatan menengah dan makmur, seperti Uber bahkan menawarkan mobil mewah sebagai alternatif dari taksi pada umumnya.
Namun dengan adanya krisis transportasi di Manila, para analis transportasi telah berulang kali mencatat bahwa Grab melayani pasar massal.
Pada tahun 2022, harga jasa angkutan penumpang mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5,6%. –Rappler.com