Makati menargetkan rejeki nomplok atas P1B dari lelang properti yang menunggak
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kota ini juga mencapai target pengumpulan pendapatan tahun 2019 pada tanggal 31 Juli
MANILA, Filipina – Makati City bisa mendapatkan rejeki nomplok sebesar P1,7 miliar jika melelang 1.671 properti bermasalah dari 30 barangay di kota tersebut hingga saat ini.
Bendahara Kota Makati Jesusa Cuneta mengatakan pemerintah setempat telah mengirimkan beberapa pemberitahuan kepada pemilik sejak 2018. Selain itu ia juga menerbitkan beberapa pemberitahuan publik di surat kabar.
“Lelang ini diharapkan menghasilkan sejumlah besar pendapatan yang akan menempatkan kota ini jauh di atas target pajak properti serta target total tahun ini. Namun demikian, kami terus melakukan upaya untuk memberi tahu pemilik properti terkait tentang lelang umum yang akan datang,” kata Cuneta dalam sebuah pernyataan.
Cuneta mengatakan Makati mencapai 83% dari target pendapatan 2019 sebesar P17,1 miliar pada akhir Juli. Ia memiliki total koleksi P14,2 miliar dengan sisa 5 bulan di tahun ini.
Pengumpulan pajak properti kini mencapai P4,8 miliar, sudah melampaui target tahun 2019 sebesar P4,7 miliar.
“Kami ingin mengingatkan semua pemilik properti yang bersangkutan untuk segera melunasi iurannya agar tidak kehilangan propertinya. Mereka menerima berbagai pemberitahuan melalui surat dan pengumuman publik di surat kabar. Jika mereka masih tidak bertindak, kami tidak punya jalan lain selain melelang properti mereka,” kata Cuneta.
Cuneta mengatakan properti yang dilelang adalah properti yang menunggak “tanpa batasan”. Sebagaimana diamanatkan oleh Bagian 254 Kode Pemerintah Daerah (UU Republik 7160), Makati menerbitkan di surat kabar beredar umum daftar Pemberitahuan Pelanggaran Pajak Properti.
Cuneta mengingatkan pemilik baru properti Makati untuk memperbarui catatan resmi, termasuk mendaftarkan pengalihan kepemilikan dan memperbarui deklarasi pajak di divisi penilaian di lantai 2 Balai Kota Makati.
Sementara itu, berikut 30 barangay dengan jumlah tunggakan masing-masing: Bangkal dengan 21 tunggakan; Bel-Air, 151; Carmona, delapan; Dasmarine, 19; Cembo, 82; Cembo Selatan, 21; Kombo, 49; Pembo, 22; Pitogo, 49; Jalan Timur, 56; Lari Barat, 18;
Guadeloupe Baru dengan 94; Guadalupe Tua, 51; Mercusuar, 21; Perdamaian, 92; Magellan, 19; Olympia, 28; Palanan, 85; Persemakmuran, 20; Pius dari Pilar, 166; Populasi, 137; Santo Antonius, 18; Santo Isidorus, 90; St Lawrence, 88; Lobak, 21; Sta. Salib, 23; Tejeros, 87; Urdaneta, 19; Valenzuela, 20; dan Rizal,
Kantor bendahara Makati mengatakan pemilik properti yang ditandai sebagai properti yang menunggak dapat membayar pajak properti, termasuk biaya tambahan, bunga dan denda, kapan saja sebelum properti pribadinya disita. “Pembayaran ini termasuk bunga bulanan sebesar dua persen atas jumlah yang belum dibayar atau sebagian darinya, sampai pajak yang terutang dibayar penuh,” demikian pernyataan dari kantor bendahara.
Peraturan Pemerintah Daerah menyatakan bahwa hak milik atas properti yang dijual melalui pelelangan umum ada pada pembeli. Namun hal ini tunduk pada hak pemilik barang yang telah jatuh tempo atau siapa pun yang mempunyai kepentingan sah untuk menebus barang tersebut dalam waktu satu tahun sejak tanggal penjualan.
Kantor Bendahara Kota Makati mengatakan bagi yang memiliki pertanyaan dapat mengunjungi kantornya di lantai 3 Gedung Utama Balai Kota Makati atau menghubungi 870-1301/899-8946. Mereka juga dapat menghubungi Divisi Pajak Properti di 870-1396/870-1398/899-8867. – Rappler.com