Malacañang bersumpah untuk memburu ‘pembunuh jahat’ di balik ledakan masjid Zamboanga
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Juru bicara kepresidenan Salvador Panelo mengatakan ledakan masjid adalah ‘tantangan besar terhadap kemampuan pemerintah untuk menjamin keselamatan penduduk di Mindanao’.
MANILA, Filipina – Malacañang mengutuk ledakan mematikan di masjid Kota Zamboanga dan berjanji akan menangkap pelaku serangan kedua di dalam tempat ibadah dalam 3 hari.
“Serangan berturut-turut di dua tempat ibadah berbeda menggambarkan kekejaman dan kejahatan para pembunuh massal ini. Angkatan Bersenjata Filipina akan mengerahkan kekuatan dan senjatanya melawan musuh-musuh negara ini dan memburu mereka secara brutal dan tanpa henti sampai hukum menjatuhkan hukuman guillotine terhadap mereka,” kata Juru Bicara Kepresidenan Salvador Panelo pada Rabu, 30 Januari.
Hanya 3 hari sebelum ledakan masjid, dua ledakan di Katedral Jolo menewaskan 21 orang dan melukai lebih dari seratus orang.
Panelo mengatakan ledakan di Kota Zamboanga, yang menewaskan dua pengkhotbah Muslim dan melukai 4 lainnya, merupakan “tantangan besar terhadap kemampuan pemerintah untuk menjamin keselamatan penduduk di Mindanao.”
Mindanao telah berada di bawah darurat militer sejak 23 Mei 2017.
Meskipun demikian, Panelo meyakinkan penduduk Mindanao dan wisatawan yang berkunjung ke wilayah selatan bahwa pemerintah akan “menjamin keselamatan mereka” dan memberikan dukungan apa pun yang mereka butuhkan.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa warga Mindanao “tidak akan tertipu atau terintimidasi” oleh serangan tersebut dan berharap bahwa mereka akan melaporkan aktivitas mencurigakan apa pun kepada pihak berwenang untuk mencegah kejadian serupa.
Panelo juga mengaitkan serangan tersebut dengan proses perdamaian Mindanao. Pemerintah berharap seluruh wilayah dapat memperoleh manfaat dari ratifikasi Undang-Undang Organik Bangsamoro, yang akan menciptakan wilayah Muslim Mindanao yang baru dan lebih kuat.
BOL disahkan hanya dua hari sebelum pengeboman Katedral Jolo dan 4 hari sebelum ledakan masjid.
“Upaya perdamaian dan kemajuan yang dilakukan masyarakat Bangsamoro tidak akan terhenti oleh hambatan apa pun yang menghadang mereka. Gerakan untuk mengubah wajah Mindanao dan kondisi penindasan yang menimpa rakyatnya akan terus berlanjut meskipun ada aksi teror,” kata Panelo.
Presiden Rodrigo Duterte sendiri belum berbicara mengenai ledakan di Kota Zamboanga hingga postingan ini dibuat. – Rappler.com