• September 20, 2024
Malaysia akan mengembalikan pengiriman sampah plastik AS berdasarkan aturan baru PBB

Malaysia akan mengembalikan pengiriman sampah plastik AS berdasarkan aturan baru PBB

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Penandatangan Konvensi Basel sekarang hanya dapat memperdagangkan sampah plastik jika memenuhi kriteria kontaminasi rendah tertentu atau jika negara pengekspor mendapat izin terlebih dahulu dari negara pengimpor.

Malaysia akan mengirim kembali satu kontainer sampah plastik dalam perjalanan dari Amerika Serikat karena negara tersebut melanggar peraturan baru PBB mengenai limbah berbahaya, kata Kementerian Lingkungan Hidup pada Rabu (24 Maret), salah satu tanda pertama penerapan peraturan tersebut.

Dua tahun lalu, lebih dari 180 negara sepakat untuk melarang perdagangan sampah plastik yang sulit didaur ulang dalam upaya menghentikan negara-negara kaya membuang sampah di negara berkembang, yang sering kali mencemari lingkungan setempat dan lautan.

Pembatasan baru, yang termasuk dalam Konvensi Basel, s Persatuan negara-negara perjanjian yang mengatur perdagangan limbah berbahaya mulai berlaku pada bulan Januari.

Negara-negara penandatangan kini hanya dapat memperdagangkan sampah plastik jika memenuhi kriteria tertentu yang tingkat kontaminasinya rendah – artinya sampah tersebut bersih, disortir, dan mudah didaur ulang – atau jika negara pengekspor mendapat izin terlebih dahulu dari negara pengimpor.

Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup Mohamad Khalil Zaiyany Sumiran mengatakan kepada Reuters bahwa kiriman tersebut sedang dalam perjalanan dari Amerika Serikat, yang menurut pihak berwenang tidak memenuhi kriteria tersebut atau tidak memiliki persetujuan sebelumnya untuk diimpor ke Malaysia.

“Setelah dilakukan penyelidikan, Malaysia akan mengembalikan kontainer tersebut ke negara asal,” kata Mohamad Khalil, seraya menambahkan bahwa belum jelas kapan kiriman tersebut akan tiba.

Menteri Lingkungan Hidup Malaysia Tuan Ibrahim Tuan Man mengatakan dalam pernyataannya pada Sabtu, 20 Maret, pihak berwenang akan melarang kontainer yang dikirim dari Los Angeles, California, pada 14 Maret.

Amerika Serikat, yang menghasilkan lebih banyak sampah plastik per kapita dibandingkan negara lain, adalah satu-satunya negara besar yang belum meratifikasi Konvensi Basel dan tidak terikat pada peraturannya. Namun, berdasarkan perjanjian tersebut, Malaysia tidak dapat menerima sampah plastik terlarang yang berasal dari Amerika Serikat.

Malaysia, yang menjadi tujuan utama sampah plastik dunia setelah Tiongkok melarang impor pada tahun 2018, telah mengembalikan ribuan ton sampah plastik.

Basel Action Network, sebuah LSM, mengatakan pada bulan ini bahwa perdagangan sampah plastik yang terkontaminasi terus berlanjut meskipun ada peraturan baru dari PBB, dan menyoroti besarnya volume pengiriman sampah plastik dari Amerika Serikat ke Malaysia. – Rappler.com

Data HK Hari Ini