• September 20, 2024

Meski tidak ada surat perintah penangkapan, reporter radio ditangkap oleh polisi Manila – NUJP

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kepolisian Nasional Filipina sebelumnya mengatakan akan berhenti menangkap pelanggar karantina di wilayah yang menerapkan karantina komunitas yang ditingkatkan

Meskipun ada perintah tidak ada penahanan dari Kepolisian Nasional Filipina (PNP), polisi menangkap seorang reporter radio pada hari Jumat, 16 April, menurut pernyataan dari Persatuan Jurnalis Nasional Filipina (NUJP) pada 19 April.

Lorenz Tanjoco, reporter radio Radyo Pilipinas di bawah PTV 4, ditangkap oleh polisi dari Pos Komunitas Polisi 10 di bawah Distrik Polisi Manila (MPD) setelah dia tidak memakai masker dengan benar saat mengendarai sepeda motornya di Pandacan, berkendara di Manila April. 16.

https://twitter.com/nujp/status/1383993010975690755

Saat ditangkap, Tanjoco menjelaskan kepada petugas polisi bahwa maskernya tertiup angin dan ia memutuskan untuk melepasnya sebentar. Petugas tidak menerima penjelasannya dan keributan pun terjadi.

Petugas juga meminta izin karantina Tanjoco, namun Tanjoco malah menunjukkan kartu identitas medianya. Pekerja media dianggap sebagai pekerja penting berdasarkan aturan karantina komunitas.

Namun, petugas polisi tidak menerima identitasnya dan memutuskan untuk membawanya ke kantor polisi. Tanjoco mulai mendokumentasikan penangkapannya dengan ponselnya, namun petugas menyita telepon tersebut dan mengatakan bahwa ia akan menghadapi tuduhan menolak penangkapan.

Dia diborgol dan ditahan di area komunitas selama hampir 10 jam sebelum dibebaskan.

Dalam pesannya kepada Rappler, Letnan Kolonel Polisi Adonis Aguila dari MPD mengatakan masalah tersebut telah teratasi ketika Tanjoco dibebaskan dan telepon genggamnya dikembalikan.

Aguila menambahkan Direktur MPD Brigjen Leo Francisco juga memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.

Pada tanggal 19 April, MPD memberhentikan komandan area dan 4 polisi lainnya di bawah MPD Stasiun 10 dari tugasnya.

Pada tanggal 12 April, PNP mengatakan mereka akan berhenti menangkap pelanggar karantina di wilayah yang menerapkan karantina komunitas yang ditingkatkan. Hal ini terjadi setelah kematian dua pria baru-baru ini yang dihukum oleh penegak hukum karena melanggar peraturan karantina komunitas yang ditingkatkan di Cavite dan Laguna.

Juru bicara PNP saat itu Ildebrandi Usana, brigadir jenderal polisi, mengatakan pelanggar malah akan menerima peringatan atau tilang. Dalam hal penjaga kota (penjaga barangay) menangkap pelanggar dan menyerahkannya ke polisi, polisi harus segera melepaskannya. – Rappler.com

unitogel