• January 17, 2025
Negros Occidental mengunci ibu kota provinsi ketika kasus virus corona meningkat

Negros Occidental mengunci ibu kota provinsi ketika kasus virus corona meningkat

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Petugas kesehatan provinsi Ernell Tumimbang mengatakan 3 dokter dari Rumah Sakit Provinsi Teresita L Jalandoni, yang merupakan rumah bagi laboratorium molekuler pemerintah provinsi, juga dinyatakan positif COVID-19

Ibu kota provinsi Negros Occidental diberlakukan lockdown selama 5 hari mulai Rabu, 12 Agustus, menyusul lonjakan kasus COVID-19 di kalangan pegawai pemerintah daerah dan petugas kesehatan.

Pejabat Kesehatan Provinsi Ernell Tumimbang mengatakan peningkatan kasus di ibu kota provinsi dan rumah sakit pemerintah provinsi, termasuk Rumah Sakit Provinsi Teresita L. Jalandoni (TLJPH) di Kota Silay, memaksa otoritas kesehatan setempat untuk memberlakukan perintah penutupan pada 12-16 Agustus.

TLJPH menampung laboratorium molekuler pemerintah provinsi.

Tumimbang mengatakan virus tersebut telah menyebar di beberapa departemen di gedung DPR provinsi yang terletak di Bacolod, ibu kota Negros Occidental.

Hingga Rabu, 12 pegawai pemerintah provinsi, termasuk 3 dokter di TLJPH, dinyatakan positif COVID-19.

Menurut Tumimbang, berikut jabatan yang dikompromikan: Wakil Gubernur/Sangguniang Panlalawigan: Dokter Hewan Provinsi; Akuntansi; Komite Penawaran dan Penghargaan; Kesehatan Provinsi; Informasi Publik; dan Pariwisata.

“Dengan mengunci Capitol selama 5 hari, kita mungkin bisa menghentikan penularan di dalam Capitol,” ujarnya.

Tumimbang menambahkan para garda terdepan, Dinas Kesehatan Provinsi, Badan Program Penanggulangan Bencana Provinsi, dan Pusat Komando akan terus memantau kasus-kasus tersebut.

“Rumah sakit kami masih akan beroperasi pada batas yang dapat kami kelola,” katanya. Tumimbang menambahkan bahwa pegawai pemerintah provinsi akan menjalani karantina rumah yang ketat selama lockdown.

Pada bulan Juni, Gubernur Eugenio Jose Lacson menghentikan langganan individu terdampar secara lokal (LSI) dari Cebu hingga Negros Occidental menyusul lonjakan jumlah infeksi COVID-19. Pada saat itu, kasus-kasus baru di provinsi tersebut terdeteksi dari individu-individu terdampar yang datang dari Cebu.

Hingga Selasa, 11 Agustus, Negros Occidental memiliki 698 pasien COVID-19, 3 orang diantaranya meninggal dunia, dan 354 pasien sembuh.

Awal pekan ini, Wali Kota Bacolod Evelio Leonardia juga memerintahkan penutupan sementara Pusat Pemerintahan Kota Bacolod selama 7 hari setelah 2 pegawai pemerintah kota tersebut meninggal karena virus tersebut. – Rappler.com

unitogel