• November 24, 2024
Nepal menemukan mayat 22 korban kecelakaan pesawat, perekam suara ditemukan

Nepal menemukan mayat 22 korban kecelakaan pesawat, perekam suara ditemukan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(PEMBARUAN ke-2) Juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengatakan pesawat itu hanya memiliki perekam suara untuk merekam percakapan darat ke udara dan udara ke udara.

KATHMANDU, Nepal – Tim SAR Nepal pada Selasa, 31 Mei, menemukan jenazah 22 orang terakhir di dalam pesawat kecil yang jatuh di Himalaya dua hari sebelumnya dan juga menemukan perekam suara penerbangan tersebut.

Dua warga Jerman, empat warga India, dan 16 warga Nepal berada di pesawat De Havilland Canada DHC-6-300 Twin Otter yang jatuh Minggu pagi 15 menit setelah lepas landas dari kota wisata Pokhara, 125 km (80 mil) barat Kathmandu.

Pesawat itu menuju ke Jomsom, resor wisata dan ziarah populer, 80 km (50 mil) barat laut Pokhara, dalam penerbangan 20 menit.

Juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) mengatakan pesawat itu hanya dilengkapi perekam suara untuk merekam percakapan darat-ke-udara dan udara-ke-udara. Pesawat modern memiliki dua “kotak hitam” – perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit.

“Tidak ada apa-apa selain puing-puing yang tersisa di lokasi jatuhnya pesawat,” kata Deo Chandra Lal Karna kepada Reuters. “Semua mayat dan kotak hitam telah ditemukan.”

Pesawat tersebut, milik pribadi Tara Air, melakukan penerbangan pertamanya pada bulan April 1979, menurut situs Flightradar24.

Pada hari Senin, tentara dan petugas penyelamat mengeluarkan 21 mayat dari reruntuhan, yang berserakan di lereng curam pada ketinggian sekitar 14.500 kaki.

Sepuluh jenazah korban dibawa ke Kathmandu pada hari Senin, dan 12 jenazah sisanya akan diterbangkan ke ibu kota pada hari Selasa dan diserahkan kepada keluarga setelah otopsi dan identifikasi, kata Karna.

Pemerintah Nepal telah membentuk panel beranggotakan lima orang untuk menentukan penyebab kecelakaan dan menyarankan tindakan pencegahan bagi sektor penerbangan.

Nepal, rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest, memiliki sejarah kecelakaan udara.

Pada awal tahun 2018, penerbangan US-Bangla Airlines dari Dhaka ke Kathmandu jatuh saat mendarat dan terbakar, menewaskan 51 dari 71 orang di dalamnya.

Pada tahun 1992, seluruh penumpang pesawat Pakistan International Airlines yang berjumlah 167 orang tewas ketika pesawat tersebut menabrak bukit ketika mencoba mendarat di Kathmandu. – Rappler.com

Result SGP