• November 25, 2024
Pasukan anti-Taliban mengatakan mereka telah merebut 3 distrik di Afghanistan utara

Pasukan anti-Taliban mengatakan mereka telah merebut 3 distrik di Afghanistan utara

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Insiden tersebut menambah tersebarnya indikasi perlawanan terhadap Taliban

Pasukan yang memerangi Taliban di Afghanistan utara mengatakan mereka telah merebut tiga distrik dekat Lembah Panjshir tempat sisa-sisa pasukan pemerintah dan kelompok milisi lainnya berkumpul.

Menteri Pertahanan Jenderal Bismillah Mohammadi, yang bersumpah untuk melawan Taliban, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa distrik Deh Saleh, Bano dan Pul-Hesar di provinsi tetangga Baghlan di utara Panjshir telah direbut.

Belum jelas pasukan mana yang terlibat, namun insiden tersebut menambah tanda-tanda perlawanan terhadap Taliban yang meraih kekuasaan dalam kampanye kilat yang membuat mereka merebut seluruh ibu kota Afghanistan dalam waktu seminggu.

Stasiun televisi lokal Tolo News mengutip seorang komandan polisi setempat yang mengatakan bahwa distrik Bano di Baghlan berada di bawah kendali pasukan milisi lokal dan mengatakan terdapat banyak korban jiwa.

Taliban tidak mengomentari insiden tersebut.

Mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh dan Ahmad Massoud, putra mantan komandan Mujahidin anti-Soviet Ahmad Shah Massoud, bersumpah untuk melawan Taliban dari Panjshir, yang menangkis pasukan Soviet dan Taliban pada tahun 1980an dan 1990an.

Orang-orang yang dekat dengan Massoud mengatakan lebih dari 6.000 pejuang, yang terdiri dari sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus serta kelompok milisi lokal, telah berkumpul di lembah tersebut. Mereka mengatakan mereka memiliki beberapa helikopter dan kendaraan militer dan telah menemukan beberapa kendaraan lapis baja yang ditinggalkan oleh Soviet.

Tampaknya tidak ada hubungan antara kelompok-kelompok di Panjshir dan protes yang tampaknya tidak terkoordinasi di beberapa kota di bagian timur dan ibu kota Kabul di mana para pengunjuk rasa mengibarkan warna merah, hijau dan hitam pada bendera Afghanistan.

Namun mereka menyoroti kesulitan yang dihadapi Taliban saat mereka mulai mengkonsolidasikan kemenangan cepat mereka.

Taliban sejauh ini belum berusaha memasuki Panjshir, yang masih dipenuhi puing-puing kendaraan lapis baja Soviet yang hancur dalam pertempuran lebih dari 30 tahun lalu.

Namun para diplomat Barat dan negara-negara lain telah menyatakan keraguannya mengenai kemampuan kelompok-kelompok yang berkumpul di sana untuk melakukan perlawanan yang efektif mengingat kurangnya dukungan dari luar dan kebutuhan untuk memperbaiki dan memelihara senjata.

Uni Soviet menduduki Afghanistan dari tahun 1979 hingga 1989, meninggalkannya setelah 15.000 tentaranya terbunuh dan puluhan ribu lainnya terluka. – Rappler.com

lagu togel