• October 19, 2024
Pelecehan terhadap UP Visayas Skimmer merupakan ‘respon alami’ – Panel

Pelecehan terhadap UP Visayas Skimmer merupakan ‘respon alami’ – Panel

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Malacañang menganggap ancaman dan perundungan siber (cyberbullying) terhadap pelajar dapat diterima di balik rutinitas viral kerusuhan yang mengkritik Presiden Rodrigo Duterte

MANILA, Filipina – Malacañang tidak mempermasalahkan pelecehan dan ancaman yang dilontarkan oleh pendukung Duterte terhadap Skimmers, kelompok mahasiswa Universitas Filipina Visayas yang berada di balik nyanyian viral yang kritis terhadap pemerintah.

Pada hari Senin, 21 Oktober, Juru Bicara Kepresidenan Salvador Panelo mengatakan “sangat wajar” jika netizen pro-Duterte melecehkan anggota kelompok mahasiswa Universitas Visayas Filipina.

Tentu saja reaksinya wajar karena tentu saja dengan mereka tadi, mungkin mereka (Skimmers) tidak bercanda”kata Panelo saat konferensi pers di Malacañang.

(Tentu saja ini adalah reaksi yang wajar, karena bagi mereka, mereka tidak bercanda.)

“Ini adalah reaksi yang sangat wajar bagi para pendukung presiden,” kata Panelo.

Ketika ditanya apakah istana akan meminta pendukung paling agresif untuk memecat mahasiswa dan dosen yang terlibat dalam aksi kontroversial tersebut, Panelo mengatakan tidak akan ada intervensi seperti itu.

“Ini adalah negara bebas. Seperti saya katakan, mereka juga bisa merespons,” kata juru bicara Duterte.

Apa pendapat Palace tentang sorakan itu? Namun Panelo juga membela hak para Skimmer untuk mengkritik presiden melalui penampilan cheer dance mereka.

“Ini negara bebas, mereka bisa melontarkan lelucon, kritik,” katanya.

Ia juga meyakini porsi sorakan yang bertajuk “membunuh Duterte” diikuti dengan kalimat lucu “charot!” itu hanya lelucon. Dia menunjukkan bahwa Duterte pun melontarkan “lelucon” tentang pembunuhan orang.

Itu lelucon. Nah, presiden juga bilang ‘bunuh’kata Panelo.

(Lagipula itu hanya lelucon. Presiden juga menggunakan kata ‘bunuh’.)

Gangguan Komunitas UP dan berbagai kelompok mengutuk pelecehan, penindasan maya, ancaman, dan pemberian label merah yang dilakukan oleh pendukung fanatik Duterte terhadap mahasiswa dan anggota fakultas di balik rutinitas sorak-sorai tersebut.

Universitas Visayas Filipina mengatakan mereka menghargai pemikiran kritis dan kebebasan berekspresi di kalangan mahasiswa dan berjanji untuk melindungi anggota Skimmer di kampus mereka.

OSIS Universitas UPV juga mendukung kelompok tersebut.

Tagar #HandsOffSkimmers juga muncul di Twitter pada hari Sabtu, 19 Oktober, ketika netizen menyatakan solidaritasnya dengan Skimmers dan memuji keberanian mereka untuk menyoroti masalah yang saat ini dihadapi negara ini.

Selama bertahun-tahun, kompetisi sorak tahunan UP Visayas telah berfungsi sebagai protes kreatif di mana mahasiswa dapat mengatasi masalah sosial dan politik mulai dari tingkat administrasi universitas hingga skala nasional dan global. – Rappler.com

Toto HK