Pemerintahan PH meminta masukan dari masyarakat saat bersiap menghadapi ‘normal baru’ karena virus
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(DIPERBARUI) Sebuah kelompok kerja teknis melakukan survei online mengenai dampak virus corona di berbagai sektor, serta konsultasi publik online mengenai persiapan ‘normal baru’
MANILA, Filipina (DIPERBARUI) – Pemerintah mencari masukan dari masyarakat ketika merancang kebijakan untuk membantu perekonomian negara tersebut menyesuaikan diri dengan “normal baru” yang disebabkan oleh wabah virus corona.
Ernesto Pernia, direktur jenderal Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional (NEDA), mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, 5 April, bahwa Satuan Tugas Antar-Lembaga (IATF) pemerintah telah membentuk kelompok kerja teknis yang “saat ini sedang mengerjakan siap memberikan rekomendasi untuk membangun kembali kepercayaan. dan menyesuaikan diri dengan keadaan normal yang baru.”
NEDA mengetuai Kelompok Kerja Teknis IATF untuk Peramalan dan Perencanaan Ke Depan (IATF-TWG-AFP), yang dibentuk pada 27 Maret.
Untuk membantu upayanya, TWG saat ini melakukan survei online untuk pemilik bisnisbagi konsumen (tersedia dalam bahasa Inggris Dan dalam bahasa Filipina), dan bagi usaha di bidang pertanian dan perikanan (dalam bahasa Inggris Dan dalam bahasa Filipina).
Survei lainnya untuk sektor industri dan jasa akan mengikuti.
Konsultasi publik online (dalam bahasa Inggris Dan dalam bahasa Filipina) Pendefinisian dan persiapan “normal baru” juga terus dilakukan.
“Karena pandemi ini berdampak pada banyak sektor, penting bagi kita untuk dapat mengkarakterisasi dampak normal baru ini bagi setiap segmen populasi,” kata Pernia.
“Kami saat ini sedang mencari masukan tentang bagaimana seluruh pemerintah dapat mengatasi tantangan yang dihadapi negara ini.”
TWG akan “merekomendasikan program dan strategi untuk meningkatkan kepercayaan terhadap sistem kesehatan nasional melalui analisis data, merekomendasikan program dan strategi untuk membangun kembali kepercayaan konsumen dan dunia usaha, serta merekomendasikan kebijakan dan program untuk mencapai ‘normal baru’ dalam kegiatan ekonomi.” kata NEDA.
Kelompok tersebut diharapkan menyerahkan laporan kemajuan ke IATF pada Selasa, 7 April. Laporan akhir mereka harus diserahkan paling lambat tanggal 13 April.
IATF-TWG-AFP terdiri dari berbagai departemen serta Badan Koordinasi Intelijen Nasional, Bangko Sentral ng Pilipinas, dan Institut Ketahanan Universitas Filipina. Individu dan institusi dari sektor swasta dan akademisi juga diundang sebagai narasumber, kata NEDA. – Rappler.com