• September 21, 2024
Pencarian kapal selam Indonesia yang hilang menemukan tumpahan minyak

Pencarian kapal selam Indonesia yang hilang menemukan tumpahan minyak

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pencarian udara menemukan tumpahan minyak di dekat lokasi penyelaman kapal selam dan 2 kapal angkatan laut dengan kemampuan sonar telah dikerahkan untuk membantu perburuan.

Tim penyelamat Indonesia yang mencari kapal selam yang hilang dengan 53 orang di dalamnya menemukan tumpahan minyak di dekat lokasi tenggelamnya pada Rabu, 21 April, kata pihak berwenang.

Kapal selam berusia 44 tahun, KRI Nanggala-402, terlibat dalam latihan torpedo di perairan utara pulau Bali tetapi gagal menyampaikan hasil seperti yang diharapkan, kata juru bicara angkatan laut.

Pencarian udara menemukan tumpahan minyak di dekat lokasi penyelaman kapal selam dan dua kapal angkatan laut dengan kemampuan sonar dikerahkan untuk membantu perburuan, kata kementerian pertahanan Indonesia.

Pernyataan dari kementerian mengatakan permintaan bantuan telah dikirim dan Australia, Singapura dan India telah menanggapinya.

CNN Indonesia memberitakan, Perwira TNI Angkatan Laut Julius Widjojono menduga kapal selam tersebut tenggelam hingga kedalaman 600-700 meter.

“Kami masih melakukan pencarian di perairan Bali, 96 km dari Bali, (untuk) 53 orang,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto kepada Reuters melalui pesan singkat. Dia mengatakan kontak dengan kapal itu hilang pada pukul 4.30 pagi pada hari Rabu.

Perwakilan dari departemen pertahanan Australia dan Singapura tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Panglima militer akan mengadakan konferensi pers untuk berbagi informasi lebih lanjut mengenai penggeledahan tersebut pada Kamis, 22 April, dari Bali, kata seorang juru bicara.

Analis militer Soleman Ponto mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan secara pasti nasib kapal selam tersebut.

“Kami masih belum mengetahui apakah alat komunikasinya rusak atau kapal selamnya tenggelam. Paling tidak harus menunggu tiga hari,” ujarnya.

KRI Nanggala-402 berbobot 1.395 ton dibuat di Jerman pada tahun 1977 dan bergabung dengan Angkatan Laut Indonesia pada tahun 1981, menurut kementerian pertahanan. Ini menjalani pembangunan kembali selama dua tahun di Korea Selatan yang selesai pada tahun 2012.

Indonesia di masa lalu telah mengoperasikan armada 12 kapal selam yang dibeli dari Uni Soviet untuk berpatroli di perairan kepulauannya yang luas.

Namun kini mereka hanya memiliki lima armada, termasuk dua kapal selam Type 209 buatan Jerman dan tiga kapal baru Korea Selatan.

Indonesia telah mencoba memodernisasi kemampuan pertahanannya, namun beberapa peralatan yang masih digunakan sudah tua dan telah terjadi kecelakaan fatal dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2016, sebuah pesawat angkut Angkatan Udara Indonesia jatuh ke gunung, menewaskan 13 orang di dalamnya, saat melakukan latihan di wilayah terpencil Papua.

Pada tahun 2015, sebuah pesawat angkut militer Indonesia jatuh di daerah pemukiman di utara dua menit setelah lepas landas, menewaskan lebih dari 100 orang. – Rappler.com

uni togel