• September 16, 2024
Pengadilan Thailand menghukum 6 polisi atas penyiksaan kematian selama interogasi

Pengadilan Thailand menghukum 6 polisi atas penyiksaan kematian selama interogasi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Di antara mereka yang dinyatakan bersalah adalah seorang kolonel polisi yang dijuluki ‘Joe Ferrari’ setelah ditemukannya selusin kendaraan mewah, termasuk Lamborghini dan Ferrari, dalam penggerebekan di rumah mewahnya di Bangkok.

BANGKOK, Thailand – Pengadilan Thailand pada Rabu, 8 Juni, memenjarakan enam petugas polisi seumur hidup karena menyiksa dan membunuh seorang tersangka narkoba selama interogasi, termasuk seorang kolonel polisi berpengaruh dengan julukan terkenal “Joe Ferrari” karena koleksi mobil sport mewahnya.

Pengadilan di Bangkok pada awalnya menjatuhkan hukuman mati kepada enam petugas tersebut karena pemaksaan, penggelapan, penyalahgunaan wewenang dan kematian karena penyiksaan, namun hukuman tersebut diubah menjadi penjara seumur hidup atas kerja sama dan upaya mereka untuk menghidupkan kembali tersangka, menurut dokumen pengadilan.

Inspektur Thitisan “Joe” Uttanapol, 40, seorang kepala polisi di provinsi Nakhon Sawan, ditangkap pada bulan Agustus bersama enam petugas lainnya ketika video interogasi menjadi viral yang menunjukkan korban dicekik dengan kantong plastik menutupi kepalanya sementara di lantai terjepit.

Salah satu petugas dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada hari Rabu karena pelanggaran, dan diringankan menjadi lebih dari lima tahun.

Video tersebut menarik perhatian luas di Thailand dan memicu perdebatan tentang penyalahgunaan wewenang dan korupsi yang dilakukan polisi serta sejauh mana aparat penegak hukum yang berkuasa tidak dapat disentuh.

Persidangan ini dipandang sebagai ujian terhadap sistem peradilan Thailand dan kesediaannya untuk meminta pertanggungjawaban polisi senior.

Semua petugas berencana mengajukan banding atas hukuman mereka, kata pengacara Thitisan, Chokchai Angkaew, kepada Reuters.

Thitisan, seorang polisi karir, juga sedang diselidiki mengenai sejauh mana dan sumber kekayaannya menyusul penemuan selusin kendaraan mewah, termasuk Lamborghini dan Ferrari, dalam penggerebekan di rumah mewahnya di Bangkok.

Pornpen Khongkachonkiet, seorang aktivis hak asasi manusia Thailand yang memantau dan mendokumentasikan kasus-kasus penyiksaan, mengatakan keputusan tersebut merupakan preseden penting untuk kasus-kasus hukum atas pelecehan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah.

β€œIni bukan kasus pertama dimana pejabat pemerintah menyiksa tersangka dengan cara seperti ini. Namun ini pertama kalinya sistem hukum berhasil membawa pelaku yang merupakan pejabat ke pengadilan,” kata Pornpen, direktur Cross Cultural Foundation. – Rappler.com

taruhan bola online