• November 25, 2024

Penyerbuan sepak bola yang fatal di Indonesia disebabkan oleh gas air mata, kata penyelidik

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pihak berwenang Indonesia dan pejabat sepak bola menghadapi semakin banyak pertanyaan dan kritik tentang mengapa polisi menembakkan gas air mata ke dalam stadion

JAKARTA, Indonesia – Tim pencari fakta yang bertugas menyelidiki insiden maut sepak bola di Indonesia menyimpulkan bahwa gas air mata adalah penyebab utama kematian dalam salah satu bencana stadion terburuk di dunia, kata menteri keamanan negara itu, Jumat, 14 Oktober.

Tim tersebut, yang terdiri dari pejabat pemerintah, pakar sepak bola dan keamanan, menyelidiki lebih dari 130 orang tewas setelah pertandingan di Stadion Kanjuruhan di Jawa Timur pada 1 Oktober.

Menteri Koordinator Keamanan Mahfud MD mengatakan tim terpisah masih menyelidiki toksisitas gas yang digunakan, namun apa pun hasilnya, pihaknya tidak dapat “mengurangi kesimpulan bahwa (jumlah) kematian besar-besaran yang sebagian besar disebabkan oleh gas air mata.”

Pihak berwenang Indonesia dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menghadapi semakin banyak pertanyaan dan kritik mengenai mengapa polisi menembakkan gas air mata ke dalam stadion, sebuah tindakan pengendalian massa yang dilarang oleh badan sepak bola dunia FIFA.

Tim pencari fakta menemukan, aparat kepolisian yang bertugas tidak mengetahui adanya larangan penggunaan gas air mata pada pertandingan sepak bola. Gas air mata ditembakkan “tanpa pandang bulu” dan petugas menerapkan tindakan “berlebihan”, katanya.

Polisi berusaha mengecilkan peran mereka dalam tragedi tersebut, dan menekankan bahwa pintu yang sempit di stadion yang kelebihan kapasitas memperburuk kerumunan orang.

Polisi dan tentara sedang menyelidiki puluhan petugas mereka sehubungan dengan insiden tersebut.

Penyidik ​​menyimpulkan PSSI lalai mengabaikan peraturan dan menyerukan pengunduran diri ketua dan pengurusnya.

Ditambahkannya, penyelenggara pertandingan PT Liga Indonesia Baru juga lalai.

Mahfud mengatakan, temuan yang dituangkan dalam daftar rekomendasi setebal 124 halaman itu sudah diserahkan kepada Presiden.

Awal pekan ini, PSSI mengumumkan telah membentuk satuan tugas bersama dengan FIFA dalam upaya meningkatkan pengendalian massa dan langkah-langkah keamanan. Intervensi yang jarang dilakukan oleh badan pengelola olahraga ini terjadi saat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA tahun depan.

– Rappler.com

link sbobet