• September 21, 2024
Perang narkoba melindungi warga Filipina yang ‘tidak bersalah dan taat hukum’

Perang narkoba melindungi warga Filipina yang ‘tidak bersalah dan taat hukum’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Sekretaris Eksekutif Salvador Medialdea mengatakan kampanye anti-narkoba yang dilakukan Presiden Rodrigo Duterte adalah salah satu cara pemerintah menjunjung hak asasi manusia

MANILA, Filipina – Malacañang bergabung dengan dunia dalam memperingati 70 tahun berlakunya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dengan pesan dari Sekretaris Eksekutif Salvador Medialdea.

Pesan yang diduga berasal dari Sekretariat Hak Asasi Manusia Presiden di bawah Kantor Presiden itu disampaikan kepada wartawan pada Senin, 10 Desember, tepat di hari peringatan tersebut.

Setelah mengingat bahwa Filipina menandatangani 8 perjanjian inti dokumen penting tersebut dan terpilih untuk masa jabatan ke-5 di Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Medialdea mengatakan program spanduk Presiden Rodrigo Duterte melawan narkoba dan kejahatan melindungi hak asasi manusia dari “warga negara yang tidak bersalah dan taat hukum.” .”

“Untuk melindungi kehidupan warga negara yang tidak bersalah dan taat hukum, pemerintahan ini tetap tak henti-hentinya memerangi kriminalitas, korupsi, terorisme, pemberontakan dan penyebaran obat-obatan terlarang yang menghancurkan keluarga dan masa depan generasi muda,” katanya. . . dikatakan.

“Dalam semua hal ini, supremasi hukum ditegakkan ketika pihak yang bersalah diadili,” tambah Medialdea.

Hal ini sesuai dengan pesan Duterte yang berjanji melindungi warga Filipina yang taat hukum, namun mengancam pecandu narkoba dan penjahat dengan hukuman mati.

Namun, para pembela hak asasi manusia, anggota parlemen, pemimpin agama dan akademisi telah menunjukkan bahwa bahkan pecandu narkoba dan penjahat mempunyai hak dan bahwa, dalam tindakan keras pemerintah, banyak yang dicap sebagai penjahat atau ditembak mati tanpa melalui pengadilan yang adil.

Duterte membalas dengan mengancam akan menembak aktivis hak asasi manusia.

Dalam pesannya, Medialdea juga membahas upaya pemerintah untuk terus memberikan layanan sosial kepada masyarakat miskin.

“Dengan secara efektif menerapkan program responsif yang memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan, layanan kesehatan, pekerjaan, tempat tinggal, makanan, serta utilitas dan layanan dasar, pemerintah memenuhi aspirasinya untuk mencapai standar hidup terhormat yang bermanfaat bagi kelompok paling rentan dan terpinggirkan dalam masyarakat Filipina. ,” dia berkata.

“Pemerintah bertekad untuk menjunjung tinggi martabat setiap warga Filipina,” tambah Medialdea.

Duterte sendiri belum mengeluarkan pesan memperingati 70 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

– Rappler.com

Togel HK