• September 22, 2024

Pernyataan Korban Darurat Militer yang Mengidentifikasi Dirinya

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Belum ada seorang pun bernama ‘Erika Mae Lakandula’ yang muncul ke media. Foto yang digunakan dalam postingan jahat tersebut diambil dari Sarah Elago, perwakilan dari kelompok daftar partai Kabataan dan diketahui menjadi target penandaan merah.

Ringkasan
  • Rumor mengklaim: Seseorang yang lahir pada tahun 1999 dan bernama “Nona Erika Lakandula” memperkenalkan dirinya dalam sebuah wawancara media sebagai korban Darurat Militer.
  • Kapan: TIDAK BENAR
  • Kebenaran: Tak seorang pun bernama “Erika Mae Lakandula” muncul ke media. Foto yang digunakan dalam postingan jahat tersebut diambil dari Sarah Elago, perwakilan dari kelompok daftar partai Kabataan dan diketahui menjadi target penandaan merah.
  • Mengapa pengecekan fakta diperlukan: Banjirnya postingan Facebook yang disalin dengan kebohongan ini sungguh luar biasa. Poster jahat tersebut juga mendapat ribuan tanggapan.
Detail

Beberapa postingan serupa telah beredar melalui halaman Facebook berturut-turut sejak 19 Mei. Hal ini termasuk pernyataan “Erika Mae Lakandula,” yang dikatakan lahir pada tahun 1999 dan sedang belajar di Universitas Filipina, sebagai “korban Darurat Militer.”

Menurut postingan ini, “Nona Erika Lakandula menyiarkan wawancara pers karena kekecewaannya terhadap hasilnya, Erika menegaskan, mereka yang memilih Bongbong tidak punya belas kasihan.”

“Baca saja bukunya dan rasakan seperti korban Darurat Militer,” penulis menambahkan.

Pepatah ini tidak benar.

Belum ada seorang pun bernama “Erika Mae Lakandula” yang melapor ke media, dan pernyataan karakter fiksi dalam laporan tersebut juga tidak benar.

Foto dalam postingan yang memperlihatkan sosok perempuan berkemeja polo biru dan berbicara di sebuah konferensi ternyata bukan Lakandula. Foto asli diambil oleh reporter GMA News Online Joviland Rita di Perwakilan kelompok daftar partai Kabataan Sarah Elago pada tahun 2019.

Ketika diambil, perlu diingat bahwa Elago memberikan pernyataan bahwa Korps Pelatihan Perwira Cadangan (ROTC) tidak akan mengajarkan disiplin dan nasionalisme jika bukan “ketaatan buta”. – Rochelle Ellen Bernido/Rappler.com

Jika Anda melihat halaman, grup, akun, situs web, artikel, atau foto Facebook yang mencurigakan di jaringan Anda, kirimkan ke [email protected]. Rumor juga bisa disampaikan Tip #FaktaPertamaPH. Teruskan saja sebagai pesan Facebook milik Rapplersebagai pesan langsung ke Twitter Newsbreakatau sebagai pesan kepada kami Viber memeriksa fakta chatbot. Setiap orang pemeriksaan faktamari kita lawan penyebaran informasi palsu atau menyesatkan.


demo slot