• November 22, 2024

Pertumbuhan Nigeria tertinggal dibandingkan Afrika, kemiskinan meningkat, kata Bank Dunia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Krisis yang disebabkan oleh virus corona diperkirakan akan mendorong lebih dari 11 juta warga Nigeria ke dalam kemiskinan pada tahun 2022, menjadikan jumlah total orang yang tergolong miskin menjadi lebih dari 100 juta – sekitar separuh jumlah penduduk Nigeria.

Pertumbuhan ekonomi Nigeria telah kembali pulih setelah guncangan akibat COVID-19, namun tertinggal dibandingkan negara-negara Afrika Sub-Sahara lainnya, dengan adanya inflasi pangan, meningkatnya ketidakamanan, dan terhambatnya reformasi yang memperlambat pertumbuhan dan meningkatkan kemiskinan, kata Bank Dunia pada Selasa (15 Juni).

Dengan menyajikan informasi terkini enam bulanan mengenai pembangunan di negara terpadat di Afrika, organisasi tersebut memberikan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto untuk Nigeria sebesar 1,9% pada tahun 2021 dan 2,1% pada tahun 2022, dibandingkan dengan 3,4% pada tahun ini dan 4% pada tahun depan untuk negara-negara sub- Afrika Sahara.

Kepala Ekonom Nigeria Marco Hernandez mengatakan inflasi, terutama harga pangan, memperburuk kemiskinan dan kerawanan pangan. Makanan menyumbang hampir 70% dari total kenaikan inflasi Nigeria tahun lalu.

Dia mengatakan krisis yang disebabkan oleh COVID-19 diperkirakan akan mendorong lebih dari 11 juta warga Nigeria ke dalam kemiskinan pada tahun 2022, sehingga jumlah total orang yang tergolong miskin di negara tersebut menjadi lebih dari 100 juta orang. Total populasi diperkirakan mencapai 200 juta jiwa.

Bank Dunia memperkirakan tingkat inflasi Nigeria akan mencapai 16,5% pada tahun 2021. Perkiraan untuk Afrika sub-Sahara, tidak termasuk Nigeria, adalah 5,9%.

Hernandez mengatakan meningkatnya ketidakamanan di seluruh negeri – mulai dari penculikan massal di sekolah, penculikan untuk mendapatkan uang tebusan, konflik bersenjata antara penggembala dan petani, perampokan bersenjata dan berbagai pemberontakan – telah menjadi hambatan bagi pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.

Ia mengatakan penting bagi pemerintah untuk menjaga momentum reformasi, namun beberapa reformasi penting terhenti.

Ia menyebutkan subsidi bensin, yang baru-baru ini kembali diberlakukan setelah pemerintah menetapkan mekanisme penetapan harga berbasis pasar, dan reformasi tarif listrik, merupakan area di mana penyesuaian yang direncanakan untuk menjadikan harga sesuai dengan biaya telah terhenti.

Hernandez mengatakan Nigeria memiliki jumlah penduduk tanpa akses listrik terbesar di dunia, dan subsidi listrik terutama bermanfaat bagi rumah tangga kaya. Hanya 22% rumah tangga termiskin mempunyai akses terhadap listrik, sementara 82% rumah tangga terkaya mempunyai akses terhadap listrik. – Rappler.com

Pengeluaran SDYKeluaran SDYTogel SDY