• October 22, 2024
Perubahan piagam ‘sebelum waktunya’ di tengah kenaikan harga, pembunuhan – Robredo

Perubahan piagam ‘sebelum waktunya’ di tengah kenaikan harga, pembunuhan – Robredo

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

‘Masalah mengenai bobotnya tidak boleh diburu-buru dan hanya dipermasalahkan oleh mereka yang sedang berkuasa,’ kata Wakil Presiden Leni Robredo

MANILA, Filipina – Wakil Presiden Leni Robredo mengkritik perubahan piagam tersebut sebagai tindakan yang “tidak tepat waktu” karena Filipina menghadapi kekhawatiran yang lebih mendesak, seperti kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok dan serentetan pembunuhan di negara tersebut.

Pembahasan mengenai amandemen konstitusi kita, apalagi usulan perubahan masa jabatan kepemimpinan dan penundaan pemilu ke tahun depan, bukanlah hal yang tepat karena banyaknya hal yang meresahkan bangsa kita saat ini.,” kata Robredo dalam keterangannya, Minggu, 8 Juli.

(Masih terlalu dini untuk membahas amandemen Konstitusi kita, dan khususnya usulan untuk mengubah masa jabatan dan menunda pemilu tahun depan, karena banyak masalah yang menghantui bangsa kita saat ini.)

Wakil presiden menambahkan: “Isu mengenai pentingnya hal ini tidak boleh diburu-buru dan hanya dipermasalahkan oleh mereka yang sedang berkuasa. Jika kita menerapkannya tanpa kajian dan konsultasi yang tepat, bukankah kita mempertaruhkan masa depan negara kita?”

(Pembahasan mengenai hal seperti ini tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa dan hanya diperuntukkan bagi mereka yang berkuasa. Jika kita memaksakan masalah ini tanpa melakukan kajian dan konsultasi yang memadai, kita tidak mempertaruhkan masa depan bangsa kita, bukan?)

Pernyataan Robredo disampaikan sehari sebelum Komite Konsultasi (Con-Com) menyampaikan rancangan konstitusi yang telah disetujui kepada Presiden Rodrigo Duterte pada Senin, 9 Juli. Setelah serangkaian peninjauan dan masukan yang mungkin, Duterte diperkirakan akan mengesahkan rancangan tersebut ke Kongres pada pidato kenegaraannya yang ketiga.

Anggota Con-Com Julio Teehankee sebelumnya menafsirkan rancangan konstitusi yang dapat dijalankan kembali oleh Duterte dan pejabat lainnya setelah piagam baru diratifikasi. (BACA: Sorotan Rancangan Konstitusi Komite Permusyawaratan)

“Karena ini seperti reboot, ini reset,” kata Teehankee.

Setelah memicu diskusi publik mengenai perpanjangan masa jabatan Duterte, Teehankee kemudian menarik kembali dan mengklarifikasi bahwa Duterte dan Robredo hanya dapat tetap menjabat hingga 30 Juni 2022. – Rappler.com

Sdy siang ini