• September 22, 2024

Polisi Minta Masuk Kampus UP Barangay untuk ‘Program Immersion’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(DIPERBARUI) QCPD PIO mengatakan dia bermaksud mengadakan program tersebut di barangay dan bukan di kampus UP itu sendiri

Kepolisian Distrik Kota Quezon (QCPD) mengirimkan surat kepada pejabat Kampus UP Barangay pada Kamis, 18 Maret meminta izin masuk ke wilayah tersebut untuk melakukan penyelaman selama 10 hari.

Dalam sebuah tweet, Philippine Collegian, publikasi mahasiswa resmi Universitas Filipina Diliman, memposting foto surat QCPD kepada Ketua Zenaida Lectura dari Kampus Barangay UP.

Dalam surat tersebut, QCPD menyebutkan program tersebut merupakan bagian dari pelatihan lanjutan Mata Kuliah Bina Kepolisian dan Masyarakat Kepolisian Daerah Ibu Kota Negara Angkatan Tahun 2021.

Ditambahkan dalam surat tersebut, Kampus UP Barangay dipilih secara aklamasi oleh 7 peserta dari Polres Timur dan Polres Kota Quezon.

Dalam pesan viber, PIO QCPD mengatakan bahwa ia berencana mengadakan program tersebut di barangay dan bukan di kampus universitas itu sendiri. Sebagian besar barangay sebenarnya ditempati oleh kampus UP Diliman.

Sementara itu, juru bicara Kepolisian Nasional Filipina Brigadir Jenderal Ildebrandi Usana mengatakan melalui pesan singkat bahwa program pendalaman PNP bertujuan untuk mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat.

“Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi antara polisi dan masyarakat dengan beberapa kegiatan berbasis komunitas. Ini adalah kegiatan mahasiswa yang ramah komunitas,” kata Usana.

Pada Januari 2021, Departemen Pertahanan Nasional secara sepihak mencabut perjanjian UP-DND yang melarang kehadiran polisi dan militer di kampus UP. Perjanjian tersebut ditandatangani untuk melindungi mahasiswa dan dosen dari pelanggaran hak asasi manusia yang paling baik terjadi pada masa pemerintahan mendiang diktator Ferdinand Marcos.

Dalam percakapan online dengan Rappler, Froilan Cariaga, ketua OSIS Universitas UP Diliman, menolak permintaan QCPD, dengan mengatakan dia yakin permintaan tersebut akan ditolak.

“Dewan Mahasiswa Universitas UP Diliman dengan yakin menegaskan bahwa pembela hak asasi manusia di pemerintahan dan barangay tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi,” kata Cariaga.

“Jika PNP memasuki tempat kami tanpa izin, seperti yang telah mereka lakukan dalam sejarah, mereka akan ditanggapi dengan kemarahan komunitas kami,” tambahnya. – Rappler.com


Polisi Minta Masuk Kampus UP Barangay untuk 'Program Immersion'

Live Result HK