Presiden Taiwan memberi tahu Paus Fransiskus bahwa perang dengan Tiongkok bukanlah suatu pilihan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Vatikan adalah satu-satunya sekutu diplomatik Taiwan di Eropa, klaim Tiongkok, dan Taipei menyaksikan dengan penuh keprihatinan ketika Paus Fransiskus berupaya meningkatkan hubungan dengan Tiongkok.
TAIPEI, Taiwan – Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah menulis surat kepada Paus Fransiskus untuk mengatakan bahwa perang antara Taiwan dan Tiongkok bukanlah suatu pilihan dan hanya dengan menghormati desakan rakyat Taiwan terhadap kedaulatan dan kebebasan barulah terjalin hubungan yang sehat dengan Beijing.
Vatikan adalah satu-satunya sekutu diplomatik Taiwan di Eropa, yang diduga berasal dari Tiongkok, dan Taipei menyaksikan dengan penuh keprihatinan ketika Paus Fransiskus berupaya meningkatkan hubungan dengan Tiongkok. Pulau yang diperintah secara demokratis ini hanya memiliki hubungan formal dengan 14 negara, sebagian besar karena tekanan Tiongkok.
Dalam surat tersebut, yang dikirim sebagai tanggapan atas pesan Paus pada Hari Perdamaian Sedunia pada 1 Januari, Tsai mengatakan perang di Ukraina telah membuat dunia menghargai nilai perdamaian dan menjaga keamanan regional telah menjadi konsensus penting.
“Dalam pidato Hari Nasional saya tahun lalu, saya menegaskan kembali bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah fondasi bagi pengembangan hubungan lintas-Selat dan konfrontasi bersenjata sama sekali bukan suatu pilihan,” kata Tsai, menurut transkrip pidato tersebut. surat. Dirilis oleh kantornya pada Senin, 23 Januari.
“Hanya dengan menghormati komitmen rakyat Taiwan terhadap kedaulatan, demokrasi, dan kebebasan kami, barulah ada dasar untuk melanjutkan interaksi konstruktif di Selat Taiwan,” katanya, merujuk pada pidato yang disampaikannya pada 10 Oktober tahun lalu.
Tiongkok menjadi tuan rumah latihan perang di dekat Taiwan pada Agustus lalu, dan Beijing tidak pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menguasai pulau itu.
Tsai menulis bahwa Taiwan telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan menyediakan masker serta peralatan pelindung ke negara-negara selama pandemi COVID-19 dengan harapan dapat memberikan Taiwan yang lebih baik kepada dunia.
“Meskipun kami masih dikecualikan dari Organisasi Kesehatan Dunia, kami yakin bahwa panduan untuk memberikan kontribusi positif akan mendorong ‘lingkaran baik’,” tambahnya.
Taiwan telah berulang kali mengeluh bahwa pengecualiannya dari WHO karena tekanan Tiongkok telah menghambat upaya memerangi pandemi COVID-19. Baik WHO maupun Tiongkok telah membantah hal ini.
Taiwan menolak klaim kedaulatan Tiongkok dan mengatakan bahwa hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka. – Rappler.com