PT&T, tawaran perusahaan telekomunikasi ketiga dari Chavit Singson’s Sear
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Chavit Singson menuduh Udenna Corporation milik Dennis Uy dan China Telecom ‘menyesatkan’ publik
MANILA, Filipina – Dua penawar yang didiskualifikasi untuk slot pemain telekomunikasi besar ke-3 mengajukan banding masing-masing ke Komisi Telekomunikasi Nasional (NTC) pada Jumat, 9 November.
Perusahaan Telegraf dan Telepon Filipina (PT&T) mengajukan mosi peninjauan ulang, meminta NTK memberikan sertifikasi kemampuan teknis.
Sertifikasi tersebut mensyaratkan bahwa peserta lelang telah beroperasi pada skala nasional setidaknya selama 10 tahun.
NTC sebelumnya mengatakan PT&T tidak memenuhi syarat untuk sertifikasi tersebut, dan oleh karena itu tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam penawaran telekomunikasi ke-3.
Namun PT&T berpendapat bahwa mereka memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun di bidang telekomunikasi.
Singson vs.Uy, China Telecom
Sementara itu, konsorsium Chavit Singson-TierOne Communications bernama Sear Telecom juga telah mengajukan dua mosi peninjauan kembali kepada NPC.
Singson dan tim hukumnya mengajukan pengaduan secara langsung.
Mosi pertama mempertanyakan pemberian status sementara pemain telekomunikasi besar ke-3 kepada Konsorsium Telepon Islami Mindanao (Mislatel). Tim pemenang dipimpin oleh Udenna Corporation milik Dennis Uy dan China Telecom.
Mereka dapat memenuhi syarat untuk mengikuti tender melalui waralaba telekomunikasi Mislatel.
Namun pengacara Sear Telecom berpendapat bahwa Mislatel telah salah menggambarkan dirinya karena memiliki kontrak eksklusif dengan Digiphil, anak perusahaan TierOne.
“Perjanjian penawaran yang diajukan Mislatel adalah sebuah kebohongan total penipuan kontrak dan penyajian yang keliru,” demikian isi pengaduan tersebut.
Singson menambahkan bahwa Sear Telecom membayar biaya kembali sekitar P194,000 dari Mislatel untuk mendapatkan sertifikat non-liabilitas, persyaratan lain untuk mengikuti penawaran.
“Mislatel menyesatkan masyarakat,” kata Singson.
Mosi kedua mempertanyakan diskualifikasi Sear Telecom dari penawaran. Didiskualifikasi karena tidak bisa menyerahkan jaminan keikutsertaan sebesar R700 juta kepada panitia seleksi.
Sear Telecom mengaku memiliki kendala dalam ketentuan mengenai jaminan keikutsertaan, sehingga memilih untuk tidak menyampaikan persyaratan tersebut pada hari penawaran. – Rappler.com