• November 24, 2024
Ratusan petugas kesehatan Indonesia yang divaksinasi tertular COVID-19, puluhan di antaranya dirawat di rumah sakit

Ratusan petugas kesehatan Indonesia yang divaksinasi tertular COVID-19, puluhan di antaranya dirawat di rumah sakit

(PEMBARUAN Pertama) Kudus, yang memiliki sekitar 5.000 petugas kesehatan, sedang berjuang melawan wabah yang diyakini disebabkan oleh varian Delta yang lebih menular.

Lebih dari 350 dokter dan pekerja medis telah tertular COVID-19 di Indonesia meskipun telah divaksinasi dengan Sinovac dan puluhan orang dirawat di rumah sakit, kata para pejabat, karena meningkatnya kekhawatiran tentang efektivitas beberapa vaksin terhadap varian yang lebih menular.

Badai Ismoyo, kepala dinas kesehatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengatakan sebagian besar pekerja tidak menunjukkan gejala dan melakukan isolasi mandiri di rumah, tetapi puluhan pekerja dirawat di rumah sakit karena demam tinggi dan tingkat saturasi oksigen yang menurun.

Kudus, yang memiliki sekitar 5.000 petugas kesehatan, sedang berjuang melawan wabah yang diyakini disebabkan oleh varian Delta yang lebih mudah menular dan telah mendorong tingkat keterisian tempat tidur di kota tersebut di atas 90%.

Petugas kesehatan, yang ditetapkan sebagai kelompok prioritas, termasuk di antara kelompok pertama yang menerima vaksinasi ketika vaksinasi dimulai pada bulan Januari.

Hampir semuanya telah menerima vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Tiongkok Sinovac, kata Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Meskipun jumlah petugas kesehatan Indonesia yang meninggal karena COVID-19 turun tajam dari 158 pada bulan Januari menjadi 13 pada bulan Mei, menurut kelompok inisiatif data LaporCOVID-19, para ahli kesehatan masyarakat mengatakan rawat inap di Pulau Jawa menimbulkan kekhawatiran.

“Datanya mereka punya varian Delta (di Kudus), jadi tidak heran kalau terobosan infeksinya lebih tinggi dari sebelumnya karena seperti kita tahu, mayoritas tenaga kesehatan di Indonesia kena Sinovac, dan kita masih belum tahu. tapi seberapa efektifnya di dunia nyata melawan varian Delta,” kata Dicky Budiman, ahli epidemiologi di Universitas Griffith Australia.

Juru bicara Sinovac dan Kementerian Kesehatan Indonesia tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar mengenai efektivitas CoronaVac dari perusahaan Tiongkok terhadap varian virus yang lebih baru.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac pada bulan ini, dengan mengatakan bahwa hasilnya menunjukkan vaksin tersebut mencegah penyakit bergejala pada 51% penerima dan mencegah COVID-19 parah serta rawat inap di rumah sakit pada semua penerima yang diteliti.

Ketika Indonesia bergulat dengan salah satu wabah terburuk di Asia, yang mencatat lebih dari 1,9 juta infeksi dan 53.000 kematian, para dokter dan perawat di negara tersebut mengalami banyak korban jiwa yaitu 946 kematian.

Banyak yang kini mengalami kelelahan akibat pandemi dan kurang waspada terhadap protokol kesehatan setelah divaksinasi, kata Lenny Ekawati, dari LaporCOVID-19.

“Fenomena itu sering terjadi akhir-akhir ini, tidak hanya di masyarakat, tapi juga di kalangan petugas kesehatan,” ujarnya. “Mereka mengira karena sudah divaksin maka mereka aman.”

Namun seiring dengan semakin banyaknya kasus varian Delta yang sangat mudah menular teridentifikasi di negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, data yang ada mulai menunjukkan hal yang berbeda.

Di seluruh Indonesia, menurut kelompok inisiatif data, setidaknya lima dokter dan satu perawat telah meninggal karena COVID-19 meskipun telah divaksinasi, meskipun satu orang baru menerima suntikan pertama.

Di Kudus, satu dokter senior meninggal dunia, kata IDI, meski diketahui mengidap penyakit penyerta.

Di Jakarta, ahli radiologi Dr Prijo Sidipratomo mengatakan kepada Reuters bahwa dia mengetahui setidaknya setengah lusin dokter yang dirawat dengan COVID-19 dalam sebulan terakhir meskipun telah divaksinasi, dan satu di antaranya sekarang dirawat di ICU.

“Ini mengkhawatirkan kami karena kami tidak bisa hanya mengandalkan vaksinasi,” katanya seraya mengimbau masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan.

Beberapa minggu setelah hari raya Idul Fitri, Indonesia mengalami peningkatan kasus, dengan tingkat positif melebihi 23% pada hari Rabu dan kasus harian mendekati 10.000, tertinggi sejak akhir Februari.

Dalam laporan terbarunya, WHO mendesak Indonesia untuk memperketat lockdown, karena peningkatan penularan akibat varian yang mengkhawatirkan dan peningkatan tingkat keterisian tempat tidur memerlukan tindakan segera. – Rappler.com

data sdy hari ini