• November 25, 2024
Rokok P22-M yang diselundupkan dari Indonesia disita di Kota Zamboanga, Sulu

Rokok P22-M yang diselundupkan dari Indonesia disita di Kota Zamboanga, Sulu

Rokok tersebut diselundupkan ke Mindanao melalui Tawi-Tawi, kata polisi

Pihak berwenang menyita rokok selundupan senilai hampir P22 juta dalam tiga operasi terpisah di Kota Zamboanga dan Sulu pada bulan November, mengungkap operasi penyelundupan di Semenanjung Zamboanga dan Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM).

Rokok tersebut dilacak hingga ke Indonesia dan diselundupkan ke Mindanao melalui Tawi-Tawi.

Mereka kemudian dipindahkan dengan perahu kecil ke Sulu, provinsi BARMM lainnya, sebelum dikirim ke daratan melalui Semenanjung Zamboanga.

Komandan Angkatan Laut Mindanao Barat Laksamana Muda Toribio Adaci mengatakan barang selundupan itu “aslinya berasal dari Indonesia” berdasarkan laporan dari angkatan laut, marinir dan polisi maritim di Sulu, Basilan dan Zamboanga.

Operasi anti penyelundupan ketiga dilakukan pada Kamis, 25 November, di perairan Pulau Tumalutab di Zamboanga.

Rokok selundupan senilai sekitar P2,2 juta disita dalam operasi gabungan oleh tim laut dari Perusahaan Pasukan Mobil Kota ke-2, Biro Bea Cukai, Badan Intelijen dan Investigasi, serta Dinas Penegakan dan Keamanan.

Letkol Polisi Reynald Arino, Komandan 2 CMFC, mengatakan 65 kotak rokok dicegat saat diangkut dengan perahu motor dari Sulu menuju Kota Pagadian.

Para tersangka telah diidentifikasi sebagai Tahang Nasser Abubakar, Isran Sakib dan Alnijar Impang Mauddin.

“Barang, awak kapal, dan kapalnya sudah diserahkan ke Bea Cukai. Mereka akan menyelidiki lebih lanjut dan mengajukan kasus terhadap kru dan pemiliknya,” kata Adaci.

Dia mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa barang-barang tersebut diselundupkan ke negara itu dengan kapal yang lebih besar, kemudian dipecah dan dipindahkan ke kapal yang lebih kecil.

“Ini modus operandinya. Biasanya mereka menggunakan kapal untuk mendatangkan rokok sebanyak 5.000 hingga 10.000 kotak. Ketika mereka mencapai wilayah Filipina, mereka kemudian akan memindahkan barang tersebut ke kapal yang lebih kecil untuk didistribusikan ke lokasi berbeda,” katanya.

Hasil tangkapan hari Kamis di dekat Pulau Tumalutab lebih kecil dibandingkan dengan rokok selundupan senilai R19 juta yang disita pada tanggal 19 November dalam dua kesempatan terpisah.

Perwira urusan masyarakat Angkatan Laut Mindanao Barat Letnan Senior Chester Ross Cabaltera mengatakan Satuan Tugas Angkatan Laut-Sulu menyita rokok selundupan senilai sekitar P7 juta selama patroli di lepas pantai Pandan-Pandan, Kalingalan Caluang di Sulu.

Dia mengatakan, rokok selundupan itu diangkut oleh MB Francis Kane.

TNI AL mengidentifikasi mereka yang diapresiasi adalah MB Francis Kane Kapten Amirul Haber, Muhaimin Idris, Abdin Jaji, Mustamir Han, Ahabse Maruju dan Alvin Addani. Semuanya berasal dari Pangan-Pangan, kota Kalingalang Caluang di Sulu.

Kolonel Hernane Songano, Komandan Brigade Marinir 4, mengatakan 175 kotak rokok dengan merek yang lebih murah dan tidak populer ditemukan di kapal tersebut.

Pada hari yang sama, polisi Zamboanga menggerebek sebuah gudang di Diamond Drive di Divisoria di kota tersebut dan menyita 354 kotak dan 64 bungkus rokok dari berbagai merek.

Ramon Aquiatan, Komandan Kantor Polisi 5 Zamboanga, mengatakan gudang tersebut menyimpan rokok selundupan senilai R12,43 juta.

Untuk alasan yang tidak jelas, polisi belum mengidentifikasi tersangka sehubungan dengan penyerangan gudang pada 19 November hingga postingan ini dibuat. Polisi juga belum mengidentifikasi pemilik gudang.

Wali Kota Zamboanga Maria Isabelle Climaco mengatakan dia ingin mereka yang ditangkap dan berada di balik operasi penyelundupan diselidiki dan diadili.

“Kami tidak akan mentoleransi operasi penyelundupan di Zamboanga,” kata Climaco. –Rappler.com

Frencie Carreon adalah jurnalis yang tinggal di Mindanao dan penerima penghargaan Aries Rufo Journalism Fellowship.

judi bola online