• September 8, 2024
Rumah OR pada RUU pembacaan ke-3 vs privatisasi rumah sakit umum

Rumah OR pada RUU pembacaan ke-3 vs privatisasi rumah sakit umum

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Berdasarkan RUU DPR 7437, setidaknya 90% dari total kapasitas tempat tidur semua rumah sakit umum akan dialokasikan untuk pasien miskin

MANILA, Filipina – Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pembacaan ke-3 dan terakhir rancangan undang-undang yang bertujuan melarang privatisasi rumah sakit umum, fasilitas kesehatan, dan layanan kesehatan pada Selasa, 31 Juli.

Perwakilan distrik menyetujui RUU DPR (HB) Nomor 7437 dengan pemungutan suara 218-0-0.

Berdasarkan HB 7437, tidak ada rumah sakit umum, fasilitas kesehatan, atau layanan kesehatan yang akan menjalani privatisasi, yang didefinisikan dalam undang-undang tersebut sebagai proses di mana aktor non-pemerintah semakin terlibat dalam pembiayaan dan penyediaan layanan kesehatan.

RUU tersebut juga akan melarang Menteri Kesehatan untuk menyebabkan atau menyetujui privatisasi fasilitas atau layanan kesehatan publik. (BACA: Modernisasi Rumah Sakit Pemerintah Timbulkan Kekhawatiran Privatisasi)

Berdasarkan RUU DPR 7437, setidaknya 90% dari total kapasitas tempat tidur di seluruh rumah sakit umum akan dialokasikan untuk pasien miskin.

Jika HB 7437 menjadi undang-undang, pelanggar pertama kali akan didenda antara P100,000 dan P200,000, dengan skorsing satu hingga dua tahun dari jabatan publik.

Untuk pelanggaran kedua, pelanggar akan didenda antara P200,000 dan P500,000, dengan diskualifikasi sementara dari memegang jabatan publik antara 3 dan 6 tahun.

Pada pelanggaran ketiga, denda bagi pelanggar dapat mencapai P500,0000 hingga P800,000, dengan pemecatan dari jabatan publik dan diskualifikasi terus-menerus dari memegang posisi publik apa pun.

Perwakilan Bayan Muna Carlos Zarate menyambut baik disahkannya HB 7437 yang ikut ia tulis.

“Pelayanan kesehatan harus dapat diakses, terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Rumah sakit umum, sebagai bagian dari sistem pemberian layanan kesehatan masyarakat, harus sepenuhnya dikembangkan dan diperkuat oleh pemerintah, bukan diprivatisasi. RUU ini merupakan langkah besar untuk mengatasi tidak dapat diaksesnya dan kesenjangan layanan kesehatan yang diperburuk oleh privatisasi layanan kesehatan publik,” kata Zarate.

“Kami berharap mitranya di Senat juga dapat mempercepat agar undang-undang ini disahkan menjadi undang-undang sebelum tahun ini berakhir sehingga lebih banyak warga Filipina yang memiliki akses terhadap layanan kesehatan,” tambahnya. – Rappler.com

Data Sydney