Rumah sakit daerah di Batangas ditutup, 100 garda depan dikarantina
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Para garda depan Rumah Sakit Distrik San Jose di Batangas dikarantina setelah terpapar pasien yang kemudian diketahui mengidap virus corona.
BATANGAS, Filipina – Rumah sakit distrik di kota San Jose di provinsi Batangas ditutup setelah petugas kesehatan terpapar pasien yang kemudian dinyatakan positif mengidap virus corona baru.
Dr Reynaldo Ozaeta, direktur Rumah Sakit Distrik San Jose, mengatakan mereka menerima seorang pasien pada 20 Maret lalu yang akhirnya dipindahkan ke rumah sakit di Manila dan meninggal 12 jam setelah diintubasi.
“Datanglah kepada kami pada jam 8 malam. Tidak ada rumah sakit lain yang mau menerima. Kami memutuskan itu sebagai pneumonia tetapi kami mengatakan kami tidak boleh ke rumah sakit karena kami hanya Level 1. Setelah dia meninggal, hasil usapnya positif,” kata Ozaeta.
(Dia dibawa ke kami jam 20.00. Tidak ada rumah sakit lain yang mau menerimanya. Kami menanganinya sebagai pneumonia, tapi kami bilang kami bukan rumah sakit yang cocok karena kami hanya Level 1. Setelah dia habis, ternyata swabnya menjadi positif.)
Pasien tersebut adalah seorang pria berusia 63 tahun dari kota Alitagtag yang tidak memiliki riwayat perjalanan. Dia awalnya menderita stroke, keluar dari rumah sakit lain dan terjangkit pneumonia setelah 5 hari.
Ozaeta mengatakan, mereka menutup rumah sakit tersebut pada Kamis, 26 Maret lalu untuk melakukan tindakan disinfeksi dan dekontaminasi.
“Semua staf kami yang terpapar sedang dikarantina. “Yang lainnya dirawat di rumah sakit karena mereka didiskriminasi di barangay,” dia menambahkan.
(Semua staf kami yang terpapar berada di bawah karantina. Beberapa dari mereka tinggal di rumah sakit karena mereka didiskriminasi di barangay mereka.)
Dari 100 petugas garda depan yang terdiri dari perawat, petugas utilitas, dan teknisi medis, 15 orang merupakan orang dalam pengawasan (PUI) dan 13 orang dalam pemantauan (PUM) di rumah sakit. Sementara PUI dan 53 PUM yang menjalani karantina di rumahnya masing-masing berjumlah 19 orang.
Ozaeta mengatakan, rumah sakit akan melanjutkan operasional unit rawat jalan (OPD) setelah semua yang terpapar telah menjalani tes dan hasilnya keluar.
“Mudah-mudahan bisa ditampung di satu gedung saja (PUI dan PUM) sehingga kita bisa membuka OPD. Tidak mudah kalau dibuka semua karena kita harus mengawasi petugas lain untuk mengurusnya juga,” dia menambahkan.
(Mudah-mudahan PUI dan PUM bisa kita tampung di satu gedung saja agar OPD bisa kita buka. Tidak mudah kalau semua departemen dibuka karena kita juga harus mengawasi dan menjaga staf lainnya.)
Ia juga meyakinkan masyarakat bahwa rumah sakit telah melatih staf untuk menangani kasus dugaan COVID-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Batangas yang dirilis pada Minggu, 29 Maret, provinsi tersebut memiliki 21 kasus virus corona. Dari jumlah tersebut, 16 orang masih dirawat di rumah sakit, 2 orang sudah sembuh, dan 3 orang meninggal dunia. – Rappler.com