• October 18, 2024
Sumbangan yang tidak diberikan akan membuat kita kehilangan kebutuhan dasar

Sumbangan yang tidak diberikan akan membuat kita kehilangan kebutuhan dasar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Sangat membuat frustrasi mendengar bahwa dua tahun setelah pengepungan Marawi… Pengungsi masih berjuang untuk bertahan hidup sehari-hari,” kata ketua Kelompok Konsensus Moro, Drieza Lininding.

MANILA, Filipina – Para pengungsi di Kota Marawi mengecam Kantor Pertahanan Sipil (OCD) atas sumbangan uang tunai yang tidak terpakai yang seharusnya dapat memberikan bantuan kepada mereka, dengan mengatakan bahwa mereka tidak diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupan mereka.

Ketua Kelompok Konsensus Moro Drieza Lininding mengatakan pada hari Senin, 3 Juni, warga sedih mengetahui bahwa hanya P10,000 dari sumbangan P36,92 juta yang digunakan untuk satu individu.

Banyak warga yang masih belum bisa kembali ke rumah mereka, dua tahun setelah pengepungan pada tahun 2017.

“Sangat menyedihkan mendengar bahwa dua tahun setelah pengepungan Marawi, sekitar seratus ribu pengungsi internal masih berjuang untuk bertahan hidup sehari-hari. Yang lebih buruk lagi, sumbangan yang dimaksudkan untuk membantu ribuan korban pengepungan Marawi hanya bermanfaat bagi satu orang saja,” kata Lininding.

Dalam laporan audit OCD tahun 2018, Komisi Audit (COA) menemukan bahwa kurang dari 0,03% dari total dana yang disumbangkan untuk warga Marawi dan rehabilitasi kota telah dikucurkan.

Auditor negara mengatakan penggunaan dana yang buruk “menggagalkan tujuan donasi, dan niat baik para donor untuk kepentingan kemanusiaan tidak sepenuhnya terlaksana.”

COA mengatakan kecil kemungkinannya warga bisa menerima bantuan dari sumbangan tersebut, karena aturan pemerintah menyatakan bahwa klaim hanya dapat dilakukan oleh korban dalam waktu satu tahun sejak bencana atau bencana terjadi.

Lininding mengatakan dana yang tidak terpakai itu “mencabut hak” ribuan warga pengungsi yang tidak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar. Dia mengatakan uang itu bisa digunakan untuk hal-hal berikut:

  • Bantuan medis
  • Dokumentasi yang tepat mengenai orang hilang dan tewas, termasuk mereka yang terluka selama perang 5 bulan
  • Rehabilitasi Makam Muslim Maqbara
  • Bantuan pemakaman
  • Bantuan bantuan

Warga mendesak pemerintah untuk menggunakan sisa sumbangan sebesar P36,91 juta dan meminta lebih banyak transparansi dalam alokasi dana yang diperuntukkan bagi kota yang dilanda perang tersebut.

Warga yang frustasi sebelumnya meminta Ketua Satgas Bangon Marawi, Eduardo del Rosario, mundur jika tidak bisa menepati janjinya bahwa warga bisa pulang kampung pada 2019. – Rappler.com

Data SDY