Tidak ada minuman keras, tidak ada pesta jalanan, tidak ada kemacetan sinyal untuk Sinulog 2023
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Larangan minuman keras tanggal 15 Januari hanya berfokus pada jalan-jalan menuju tempat festival dan lokasi South Road Properties, dan tidak mencakup perusahaan swasta seperti hotel di area tersebut.
CEBU, Filipina – Kota Cebu telah memberlakukan larangan minum di jalan dan penjualan minuman beralkohol dalam rangka festival Sinulog 2023, dan larangan pesta jalanan di seluruh kota selama acara Sinulog pada 15 Januari, Walikota Mike Rama mengatakan kepada wartawan. Minggu, 8 Januari.
Namun meski ada rekomendasi polisi, Rama menegaskan tidak akan ada tombol sinyal di South Road Properties (SRP) tempat festival Sinulog akan digelar.
Pernyataan Rama muncul setelah dia mengeluarkan Instruksi no. 01072023-01 yang menguraikan tentang pedoman pokok dan larangan pada saat perayaan Sinulog dan kegiatan sejenis lainnya.
“Keluarga bertemu dan berkumpul dalam perayaan ini. Persiapan yang matang harus dilakukan untuk menjaga kesucian perayaan dan agar suasana gembira dan damai mengiringinya,” demikian perintah Wali Kota.
Pengacara Collin Rosell, sekretaris eksekutif walikota, menjelaskan bahwa larangan penjualan dan konsumsi minuman keras hanya mencakup rute ke dan dari lokasi SRP selama hari festival pada tanggal 15 Januari.
Bisnis swasta seperti hotel yang berlokasi di wilayah ini dikecualikan dari larangan tersebut.
“Kalau street party dilarang di seluruh kota, bukan karena dilarang pestanya, tapi karena diadakan di jalan,” kata Rossel.
Walikota memerintahkan Kantor Polisi Kota Cebu yang dipimpin oleh Kolonel Polisi Ireneo Dalogdog untuk menangkap pelanggar perintahnya.
Dalogdog mengatakan polisi selalu melarang minum berlebihan selama perayaan untuk mencegah masalah.
Tidak ada sinyal macet
Rama mengatakan dalam keterangannya, tidak akan ada gangguan sinyal di SRP selama perayaan tersebut.
Pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah kota menerapkan perburuan sinyal untuk menggagalkan potensi serangan teroris.
Dalogdog mengatakan kepada wartawan pada 8 Januari bahwa polisi telah mengajukan permintaan kepada Komisi Telekomunikasi Nasional (NTC) untuk penerapan kemacetan sinyal. Namun dia mengatakan Kantor Polisi Cebu akan bertemu dengan pejabat kota untuk menentukan apakah mereka akan meneruskannya.
“Sebagai Wali Kota Cebu yang menyelenggarakan Sinulog sejak tahun 2001, kata ‘jamming’ atau ‘shut down’ adalah sebuah kutukan,” kata Wali Kota.
–Rappler.com