• January 11, 2025
Tim penyelamat menemukan puing-puing yang diyakini berasal dari kapal selam Indonesia yang hilang

Tim penyelamat menemukan puing-puing yang diyakini berasal dari kapal selam Indonesia yang hilang

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(DIPERBARUI) Panglima TNI Angkatan Laut mengatakan lokasi pasti kapal selam berusia 44 tahun itu belum diketahui, namun keberadaannya telah terdeteksi dan pencarian akan terus dilakukan.

Tim pencari telah menemukan puing-puing yang diyakini berasal dari kapal selam Indonesia yang telah hilang di Laut Bali selama berhari-hari, kata pejabat pertahanan pada Sabtu, 24 April, ketika harapan untuk 53 awak yang diperkirakan akan diselamatkan pada dini hari semakin berkurang. .tanpa oksigen akan habis.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Yudo Margono mengatakan, belum diketahui lokasi pasti kapal selam berusia 44 tahun itu, namun keberadaannya sudah terdeteksi dan pencarian akan terus dilakukan.

KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu saat bersiap melakukan latihan torpedo.

“Kami masih melakukan pencarian…kedalaman laut yang kami deteksi berada pada 850 meter (2.790 kaki), yang sangat sulit dan menimbulkan banyak masalah,” katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa ia memperkirakan akan terjadi terjunnya air tersebut. kedalaman yang diambil oleh kapal mengakibatkan retak.

“Kami menemukan puing-puing mengambang di sekitar lokasi terakhir kapal selam itu berada,” kata Yudo.

Tim penyelamat mengirimkan lebih dari selusin helikopter pencari dan kapal ke daerah di mana kontak hilang, dengan Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia dan India memberikan bantuan.

Menurut Yudo, kapal selam hanya memiliki cukup udara untuk bertahan hingga subuh pada hari Sabtu jika kehilangan tenaga, namun bisa bertahan selama 5 hari jika kapal tetap mendapat aliran listrik.

Namun penilaian mengenai oksigen pun optimis, kata para ahli, karena berasumsi kapal selam tersebut tidak hancur oleh tekanan air.

“Sekarang terserah penyidik ​​untuk menetapkan kronologi kejadian dan menentukan penyebabnya. Pada saat yang sama, rencana telah dibuat untuk menentukan kelayakan pemulihan kapal selam pada kedalaman yang ekstrim,” kata Collin Koh, rekan peneliti di Institut Kajian Pertahanan dan Strategis.

“Secara teknis hal ini mungkin dilakukan, meskipun saya yakin Indonesia harus melibatkan bantuan asing dalam hal ini.”

Angkatan Laut Indonesia mengatakan sedang menyelidiki apakah kapal selam itu kehilangan tenaga saat menyelam dan tidak dapat melakukan prosedur darurat karena tenggelam ke kedalaman 600-700 meter (1.968-2.296 kaki), jauh melampaui batas kemampuan bertahannya.

Laksamana Muda TNI Angkatan Laut Frans Wuwung, yang sebelumnya mengepalai ruang mesin kapal selam, mengatakan kepada saluran berita tersebut MetroTV bahwa dia yakin akan terjadi pemadaman listrik dan dapat menyebabkan panik kru.

“Pemadaman listrik berarti peralatan kapal tidak dapat dipindahkan,” kata laksamana tersebut, yang mengatakan kepada wartawan bahwa dia mengalami pemadaman listrik di kapal selam yang sama pada tahun 1985.

Salah satu orang yang berada di dalamnya adalah Komandan Armada Kapal Selam Indonesia, Harry Setiawan.

Indonesia mengoperasikan 5 kapal selam – dua Type 209 buatan Jerman termasuk Nanggala dan 3 kapal baru Korea Selatan.

Negara ini telah mencoba memodernisasi kemampuan pertahanannya, namun beberapa peralatannya sudah tua dan telah terjadi kecelakaan fatal dalam beberapa tahun terakhir. – Rappler.com

unitogel