(VIDEO EDITORIAL) Apakah ini RIP sistem daftar partai yang sebenarnya?
- keren989
- 0
Setidaknya 70 dari 177 kelompok yang terdaftar dalam daftar partai memiliki calon yang terkait dengan klan politik. Tantangannya sangat besar: tantangan ini lebih dari sekedar mati atau mati, karena ini adalah pertanyaan mengenai kebangkitan kembali kelompok-kelompok yang terdaftar dalam partai yang terpinggirkan.
Pada tahun 2019, basis kelompok partai progresif jelas mulai menurun.
Tapi lima belas kelompok baru tertawa-tawa saat memasuki Kongres. Bagaimana mereka bisa melewatinya?
Mari kita kembali ke konstitusi tahun 1987. Konsep daftar partai diciptakan untuk mendorong “representasi proporsional”.
Bagi para aktivis, sistem daftar partai adalah jawaban atas keluhan kelompok marginal.
Menurut Pusat Jurnalisme Investigasi Filipina (PCIJ), setidaknya 70 dari 177 kelompok yang terdaftar dalam partai memiliki calon yang terkait dengan klan politik atau pejabat lokal atau nasional yang sedang menjabat.
Namun mereka yang diwawancarai oleh PCIJ mengatakan bahwa ini belum terlambat, dan meskipun terdapat fakta bahwa sistem tersebut “kacau”, sistem ini masih dapat direformasi oleh Kongres, Mahkamah Agung, dan Komisi Pemilihan Umum.
Persoalannya adalah, akankah lembaga legislatif mengambil inisiatif untuk membujuk dinasti-dinasti dan kelompok-kelompok tersebut untuk melakukan reformasi dan menghalangi akses mereka terhadap kekuasaan? Ternyata tidak.
Ada hikmah di balik awan gelap, meskipun ada penghancuran pasukan yang berorientasi pada tujuan di badan legislatif.
Gerakan merah muda yang sukses kini telah muncul dengan basis 15 juta orang yang juga berdasarkan suara yang dikumpulkan oleh Wakil Presiden Leni Robredo.
Permasalahannya adalah kelompok kiri masih belum bisa memperluas pengaruhnya di kalangan moderat.
Penting bagi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tujuan untuk berhenti menggunakan slogan-slogan dan formula-formula perjuangan yang lama. Persatuan di antara kelompok oposisi juga penting.
Bukan unit Ferdinand Marcos Jr. bukan, melainkan kesatuan yang berprinsip dan pragmatis yang mengesampingkan kesalahpahaman dan menonjolkan pemahaman.
Tantangannya sangat berat: hal ini tidak bisa dihindari, karena pertanyaannya sekarang adalah kebangkitan kelompok-kelompok yang terdaftar dalam partai yang terpinggirkan.
Telah dibuktikan sekali lagi bahwa gagasan yang paling progresif sekalipun dapat dibengkokkan dan disingkirkan oleh sistem patronase.
Sumber harapan yang dahulu merupakan sistem daftar partai kini menjadi muara busuk yang mengeluarkan limbah dan lumpur. BACA: (EDITORIAL) Apakah ini RIP sistem daftar partai yang sebenarnya? – Rappler.com