• November 23, 2024
Waspadai permainan inflasi dan belanja pemilu untuk memilih saham pada tahun 2022 – FMIC

Waspadai permainan inflasi dan belanja pemilu untuk memilih saham pada tahun 2022 – FMIC

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

First Metro Investment Corporation memperkirakan PSEi akan naik hingga 8.100 pada tahun 2022

MANILA, Filipina – Inflasi dan pemilu merupakan salah satu faktor yang harus diwaspadai investor agar dapat memperoleh keuntungan maksimal pada tahun 2022, kata First Metro Investment Corporation (FMIC) yang merupakan unit investasi Metrobank.

Dalam arahannya pada Selasa, 11 Januari, Kepala Riset FMIC Cristina Ulang mengatakan laba korporasi diperkirakan akan pulih tahun ini, dengan pertumbuhan laba per saham mencapai 35%.

Mengingat hal ini, terjadi kenaikan sebesar 13% hingga 15% pada Indeks Bursa Efek Filipina, atau level yang mencapai sekitar 7.900 hingga 8.100.

Ulang mencatat bahwa isu dan tema utama untuk tahun 2022 adalah margin inflasi, pemilu dan penerima manfaat belanja konsumen, kekuatan neraca utang perusahaan, kenaikan suku bunga dan penerima manfaat dari selisih dan keuntungan yang lebih tinggi, serta pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Namun Ulang memperingatkan bahwa varian baru COVID-19, inflasi dan suku bunga yang tinggi, proteksionisme, utang global, kekurangan listrik, dan ledakan fiskal merupakan beberapa risiko utama yang harus diwaspadai investor.

Berikut pilihan saham FMIC untuk tahun 2022:

Permainan dividen

Permainan inflasi, komoditas dan bank

  • Penambangan Filex
  • Nikel Asia
  • Semirara
  • Bank Metro
  • BDO
  • BPI

Energi

Infrastruktur, Logistik, Dana Investasi Real Estat (REITs)

  • Perusahaan Investasi Metro Pasifik
  • Usaha Ekuitas Aboitiz
  • DMCI
  • REIT Dunia Mega
  • Filinvest REIT

Belanja pemilu

  • Robin Universal
  • Jollibee
  • Gin San Miguel
  • Bloomberry
  • Modal GT

Logistik dan perdagangan

  • Perusahaan Kepemilikan Logistik Tanah Ayala
  • ICTSI
‘Kembali ke jalur’

Profesor ekonomi Universitas Asia dan Pasifik Victor Abola mengatakan Filipina akan mengalami pemulihan ekonomi lebih lanjut pada tahun 2022.

Abola memproyeksikan pemerintah tidak akan mampu memenuhi target pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 7% hingga 9% pada tahun ini karena ia memperkirakan pertumbuhannya akan turun antara 6% dan 7%.

Sementara itu, ia memproyeksikan inflasi akan berada pada kisaran sasaran 3% hingga 4%.

Abola memperkirakan peso Filipina diperdagangkan pada P51 hingga P52 terhadap dolar AS.

Ia juga melihat tidak ada penurunan peringkat kredit bagi Filipina, karena perekonomiannya mempunyai ruang fiskal dan moneter. – Rappler.com

Result Sydney