COVID-19 memangkas 384 pekerja rumah sakit Davao lainnya
- keren989
- 0
Tingkat pemanfaatan layanan rumah sakit di Southern Philippines Medical Center tetap tinggi, dengan pemanfaatan kapasitas unit perawatan intensif sebesar 79,57% dan tingkat pemanfaatan bangsal sebesar 98,35%.
BUKIDNON, Filipina – Sebanyak 384 pekerja lainnya dari rumah sakit utama untuk kasus COVID-19 di wilayah Davao, Southern Philippines Medical Center (SPMC), dinyatakan positif mengidap virus tersebut.
Dr. Ricardo Audan, Kepala Rumah Sakit SPMC, mengatakan kepada Rappler pada Senin, 31 Januari, 210 orang lainnya juga telah menjalani tes dan menunggu hasil RT-PCR.
Dari 384 orang yang dinyatakan positif COVID-19, hanya selusin yang dirawat di rumah sakit karena gejala ringan, sementara 372 lainnya menjalani karantina rumah.
Infeksi baru yang terdeteksi ini merupakan tambahan dari 510 kasus COVID-19 yang melibatkan pekerja SPMC pada minggu lalu, menurut Audan.
“Semuanya sudah divaksin lengkap. Mudah-mudahan yang sudah sembuh kini bisa kembali bekerja karena pedoman baru vaksinasi lengkap dan individu yang di-boost hanya memerlukan karantina lima hari, ”ujarnya.
Audan mengatakan 66 pekerja memiliki riwayat perjalanan, termasuk lima orang yang pergi ke Manila dan empat orang yang dikirim untuk membantu di Kepulauan Dinagat, provinsi yang dilanda topan Odette (Rai) pada Desember 2021.
Sekretaris Carlito Galvez Jr., kepala pelaksana rencana aksi pandemi nasional, mengarahkan Kantor Pertahanan Sipil di Wilayah Davao untuk memfasilitasi penempatan tim pekerja kesehatan yang terdiri dari 25 orang dari militer ke SPMC.
“Saya baru saja menerima tanggapan hari ini (Senin) dari Sekretaris Galvez mengenai permintaan saya untuk tenaga kesehatan,” kata Audan, seraya menambahkan bahwa SPMC sudah sangat kekurangan pekerja karena infeksi tersebut.
Ia mengatakan, Kepolisian Nasional Filipina juga mengirimkan perawat SPMC 21 untuk menambah tenaga kerja rumah sakit tersebut.
Walikota Davao City Sara Duterte mengatakan kepada Radio Bencana Kota Davao bahwa pemerintah daerah tidak dapat membantu SPMC dengan menambah petugas kesehatan.
“Kami telah kehabisan tenaga kesehatan di kota ini dan kami tidak dapat mengirimkan bantuan lagi ke SPMC,” katanya.
SPMC sendiri telah mencatat 1.046 kasus aktif COVID-19 dan lima kematian akibat virus tersebut pada Minggu, 30 Januari.
Tingkat utilisasi layanan rumah sakitnya masih tinggi, dengan utilisasi kapasitas unit perawatan intensif sebesar 79,57%. Dari 93 tempat tidur ICU, 74 sudah terpakai.
Dari 485 tempat tidur bangsal rumah sakit, 477 juga telah terpakai, yaitu 98,35% dari kapasitas bangsalnya.
SPMC hanya menerima pasien yang dianggap kasus sedang hingga kritis.
Audan mengatakan 85% pasien yang kini dirawat di SPMC belum menerima vaksinasi, dan sebagian besar berasal dari Kota Davao.
“Mudah-mudahan lonjakan ini segera mereda sehingga rumah sakit tidak kewalahan,” ujarnya.
Audan mengatakan SPMC telah menambah 32 tempat tidur lagi, tetapi “kami belum bisa menggunakannya karena (pekerja) kami belum mencukupi.”
Dia mengaitkan peningkatan jumlah infeksi yang membanjiri SPMC dengan varian COVID-19 Omicron yang lebih mudah menular.
Departemen Kesehatan (DOH) di Wilayah Davao menghitung selusin kasus varian Omicron lainnya di wilayah tersebut pada hari Sabtu, 29 Januari.
Dari jumlah tersebut, 10 disebabkan oleh siaran lokal, dan dua dibawa ke wilayah tersebut oleh orang-orang yang datang dari negara lain.
Delapan dari 12 orang tersebut ditelusuri ke Kota Davao, tempat jumlah kasus COVID-19 melonjak pada bulan Januari.
Kota ini mencatat 901 kasus baru pada hari Jumat, 28 Januari; 752 pada hari Sabtu; dan 510 pada hari Minggu.
Data DOH juga menunjukkan 19 kematian terkait virus corona di wilayah tersebut selama periode tersebut. – Rappler.com
Grace Cantal-Albasin adalah jurnalis yang berbasis di Mindanao dan penerima penghargaan Aries Rufo Journalism Fellowship.